Liputan6.com, Jakarta Banyak karyawan kantor yang bekerja di dalam ruangan brpendingin udara (AC) sering jarang minum air putih karena tidak merasa haus. Padahal, dalam kondisi seperti ini tubuh tetap membutuhkan cairan untuk membantu kinerja organ-organ di dalam tubuh.
Meski tidak berkeringat, tubuh tetap mengeluarkan cairan salah satunya lewat urine. Selain itu tanpa disadari tubuh pun mengeluarkan yakni saat bernapas.
"Jangan tunggu haus baru minum. Haus sendiri merupakan gejala bahwa tubuh sudah kekurangan cairan," terang dokter spesialis okupasi, Maya Setyawati dalam acara 'Apakah Minum 2 Liter Sehari Cukup bagi Pekerja?' di Hotel Le Meridien Jakarta pada Rabu (4/3/2015).
Bagi para pekerja kantoran dengan aktivitas ringan, kebutuhan cairan sekitar 2,5 liter per hari. Sekitar 2 liter didapatkan dari air putih, sedangkan sisanya didapatkan dari asupan makanan lain seperti sayur sop, sayuran, dan buah. "Ketika banyak makanan makanan yang kering, air putihnya ditambah," terang dokter Maya.
Dokter Maya menerangkan bahwa sebaiknya jumlah air putih yang dikonsumsi terdistribusi secara merata. "Sebagian besar orang dewasa beraktivitas selama 16 jam per hari, tinggal dibagi saja dua liter untuk 16 jam. Yang artinya sekitar satu jam minum satu gelas air lah, yang paling nyaman ketika setengah jam setengah gelas air ya," tambahnya.
Asupan cairan tubuh yang memadai menjaga daya konsentrasi dan kewaspadaan, sehingga produktivitas dan kualitas pekerjaan bisa baik. Hal sebaliknya jika kekurangan cairan bisa menyebabkan produktivitas menurun dalam bekerja, selain itu dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh yang tidak disadari sehingga akhirnya merusak organ tubuh seperti ginjal.