Gara-gara Garam, Indonesia Dilanda Banyak Penyakit

Saat ini tengah penggalakkan kembali pencegahan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI).

oleh Fitri Syarifah diperbarui 19 Mar 2015, 12:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2015, 12:00 WIB
Kumur dengan Air garam Bila Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan. Foto: bestsorethroatremedies

Liputan6.com, Jakarta Beban ganda dalam kesehatan bukan hanya dalam penyakit menular dan tidak menular, tapi juga terkait masalah gizi dan kesehatan lingkungan termasuk akibat kekurangan garam yang mengandung iodium.

Seperti disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DTCE bahwa saat ini tengah penggalakkan kembali pencegahan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI).

"Surveilans GAKI menemukan sejumlah kasus kretin (penyakit keterbelakangan mental) yang ditemukan pada anak di atas usia 5 tahun dan tersebar di beberapa kabupaten di Jawa Tengah. Selain itu pasien yang berkunjung ke klinik Balai Litbang GAKI Magelang, 50 persen lebih ternyata pasien hipertiroid," katanya.

Hal ini, kata dia, memunculkan 'beban ganda' bagi negara mengingat kekurangan Iodium yang ditandai dengan kretin dan kelebihan Iodium yang ditandai hipertioroid. Memang ada kemungkinan analisa lain sebab hipertiroid dapat terjadi akibat  konsumsi iodium yang berlebih, tapi dapat juga dari sebab autoimun.  

"Kretin memang dapat terjadi karena kekurangan konsumsi Iodium, ‎karena ada beberapa daerah yang capaian garam beriodium belum sampai 90%. Seperti diketahui bahwa salah satu indikator keberhasilan program penanggulangan GAKI adalah lebih dari 90% Rumah Tangga menggunakan garam beriodium (WHO)," jelasnya.

Tjandra menerangkan, terjadinya kasus kretin endemik biasanya terjadi karena ibunya pada waktu mengandung kekurangan iodium. Tetapi, bisa jugabukan karena kekurangan iodium tapi karena adanya kelainan pada kelenjar tiroid yang tidak terbentuk (agenesis), bisa lebih kecil dari seharusnya (atrofi) atau letaknya tidak pada tempatnya(ektopik). Kretin sporadic ini penyebabnya belum diketahui dengan pasti tapi ada kemungkinan karena adanya mutasi genetic.‎

Untuk menghadapi beban ganda tersebut, Balitbangkes akan membahas cara penanggulangan kekurangan iodium dalam Rapat Kerja Balai Litbang GAKI. Selain itu juga akan dilakukan penelitian yang bertujuan untuk:

1. Mengukur  asupan iodium pada kelompok  rawan (ibu hamil ) daerah replete dan non replete GAKI di Kabupaten Magelang
2. Mengukur fungsi tiroid pada kelompok rawan (ibu hamil) daerah replete dan non repleteGAKI di Kabupaten Magelang
3. Mengukur kadar garam beriodium di rumah tangga ibu hamil pada daerah replete dan non replete GAKI di Kabupaten Magelang.
4. Menganalisis perbedaan asupan iodium dan fungsi tiroid pada ibu hamil di daerah replete dan non replete GAKI di Kabupaten Magelang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya