Liputan6.com, Jakarta MERS CoV terus berkembang di Korea Selatan. Senin 8 Juni 2015 dilaporkan sudah ada 87 kasus MERS di sana, 6 di antaranya meninggal dunia. Artinya, angka kematian masih di bawah 10 persen, jauh lebih rendah dari angka kematian MERS di Saudi Arabia yang di atas 40 persen.
Dilaporkan juga bahwa dari 23 kasus baru MERS di Korea, 17 di antaranya tertular di Samsung Medical Center, atau RS Samsung. Seorang prajurit AU Korea berobat untuk sakit kaki (tumit) ke RS yang ada pasien MERSnya, si prajurit malah tertular MERS dan harus dirawat di RS. Sementara teman-teman sesama prajurit harus dikarantina. Artinya, penularan masih terjadi di Rumah Sakit dan nampaknya mereka cukup kewalahan untuk mencegah adanya infeksi baru. Dalam hal ini, surveilans epidemiologi menjadi program yang amat penting. WHO akan kirim tim untuk membantu.
Padahal sudah lebih dari 2.300 orang dikarantina. Juga, lebih dari 1.800 sekolah akan diliburkan, termasuk sekolah di daerah Gangnam. Perlu tidaknya penutupan sekolah juga menjadi kebijakan kontroversi karena sebenarnya memang belum ada community transmission di masyarakat luas.
Secara umum, di dunia kini ada 1.179 pasien MERS, di 25 negara, dari Arab Saudi, Amerika Serikat, Malaysia dan kini Korea Selatan. Sebagian besar pasien tertular waktu berkunjung ke Arab Saudi, sehingga jamaah Umroh Ramadhan dari negara kita harus waspada dan hati-hati.
Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) , MARS, DTM&H, DCE
- Member, WHO Emergency Committe on MERS CoV
- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan
Advertisement