Depresi pada Ibu Melahirkan Bisa Terjadi Setengah Tahun Kemudian

Tampak sehat di awal, hati-hati risiko depresi pascamelahirkan bisa terjadi pada ibu beberapa bulan kemudian.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Jun 2015, 20:31 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2015, 20:31 WIB
Depresi Pada Ibu Melahirkan Bisa Terjadi Setengah Tahun Kemudian
Tampak sehat di awal, hati-hati risiko depresi pascamelahirkan bisa terjadi pada ibu beberapa bulan kemudian.

Liputan6.com, New York- Bisa saja ibu tidak memiliki masalah emosional seperti gelisah, cemas, stres beberapa hari setelah persalinan. Namun, studi menunjukkan ibu yang nampak sehat setelah melahirkan dapat mengembangkan gejala depresi beberapa bulan kemudian.

Menurut sebuah studi, skrining gejala depresi postpartum setelah melahirkan dirasa tidak cukup. Banyak ibu yang baru melahirkan menunjukkan tanda-tanda depresi terjadi setelah sebulan atau beberapa bulan sesudahnya seperti diungkapkan studi yang dipublikasikan dalam Annals of Family Medicine ini.

Kesimpulan di atas ditemukan setelah peneliti menganalisis 1432 wanita yang baru saja melahirkan, sepertiga di antaranya baru pertama kali menjadi ibu.

Mereka diminta untuk menilai angka 0 hingga 3 yang menunjukkan perasaan sedih, kehilangan nafsu makan, pikiran sedih, dan gejala pospartum depression lainnya. Mereka yang memiliki total angka 10 atau lebih tinggi diidentifikasi berisiko alami depresi pascamelahirkan.

Hasilnya, skrining yang dilakukan pada minggu keempat hingga ke-12 pascamelahirkan semua perempuan mencetak angka di bawah 10. Namun enam bulan setelah melahirkan, 10, 9 persen wanita memiliki skor lebih dari 10 atau lebih tinggi. Lalu, setahun kemudian ibu yang berisiko alami postpartum depression menjadi 16,9 persen.

Skrining perlu dilakukan untuk mengetahui gejala depresi pada ibu agar bisa didampingi dan diberikan konseling supaya emosinya kembali stabil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya