Bagi Pria, Puasa Jadi Kesempatan Turunkan Bobot secara Drastis

Berat badan seorang pria lebih banyak alami penurunan ketimbang wanita selama di bulan ramadan

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 26 Jun 2015, 20:07 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2015, 20:07 WIB
Berapa Gelas Susu Untuk Anak Biar Tak Gemuk?
Berat badan seorang pria lebih banyak alami penurunan ketimbang wanita selama di bulan ramadan

Liputan6.com, Jakarta - Puasa Ramadan memberikan kita kesempatan untuk mengurangi kadar lemak dalam tubuh. Terlebih bagi pria, penurunan berat badan akan lebih besar ketimbang wanita selama di bulan suci ini.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada 2013 dengan judul The Ramadan Fasting Decreased Body Fat but Not Protein Mass in Healthy Individual, rata-rata penurunan berat badan seorang pria mencapai 1,4 kilogram dengan rentang +/- 1 kilogram. Sedangan seorang wanita hanya 0,8 kilogram dengan rentang +/- 0,8 kilogram. Dengan pengurangan lemak tubuh mencapai 0,5 kilogram dengan rentang +/- 0,6 kilogram.

"Meski begitu, puasa tidak menyebabkan penurunan protein tubuh. Ini bagus, karena protein sendiri memang dibutuhkan untuk kekuatan otot, baik otot anggota gerak, maupun otot untuk pernapasan dan otot jantung," kata Praktisi Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr Ari Fahrial Syam ditulis Health Liputan6.com pada Kamis (25/6/2015)

Sebanyak 43 staf medis dijadikan respondens dalam penelitian ini. Terdiri dari 86 persen wanita, di mana 44 persen subjek penelitian memiliki berat badan lebih atau kegemukan (IMT > 23 kilogram/M2). Rata-rata berusia 34 tahun dengan rentang +/-11 tahun.

Dengan mengukur berat badan, tinggi badan, dan komposisi tubuh menggunakan alat untuk mengukur komposisi tubuh dengan sistem pengukuran BIA (Bio Impedance Analysis) ditemukan bahwa selama ramadan terjadi penurunan berat badan perubahan komposisi tubuh, kecuali massa protein tubuh. Pun ratio pinggang dan pinggul yang juga mengalami penurunan.

"Menariknya, asupan kalori tidak berubah pada hari pertama dan hari terakhir puasa. Tapi, aktivitas yang berhubungan dengan ibadah selama bulan ramadan yang mengalami peningkatan, membuat pengeluaran energi juga meningkatan," kata Ari.

Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan lemak tubuh, meski asupan makanan tetap sama. "Sebenarnya, asupan makanan bisa kita kurangi selama puasa, dan tentu hal ini akan membawa efek yang lebih baik bagi kesehatan," kata Ari menekankan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya