Tak Cukup Sekadar Gizi Baik, agar Anak Tumbuh dan Berkembang

Tak hanya nutrisi yang dibutuhkan seorang anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 24 Agu 2015, 11:30 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2015, 11:30 WIB
Makan Malam, Pengaruhi Berat Badan Anak Kelak
Sempatkan waktu makan bersama keluarga, besar manfaatnya untuk anak hingga dewasa. (Foto: Huffington Post)

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya nutrisi yang dibutuhkan seorang anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Si Kecil pun harus mendapat stimulasi perkembangan dan pelayanan kesehatan yang memadai guna terhindar dari beragam penyakit akibat paparan bakteri, virus, jamur, dan sejumlah zat berbahaya yang tersebar di lingkungan sekitar kita.

Upaya promotif dan preventif telah dilakukan supaya terhindar dari infeksi, melalui promosi hidup bersih dan sehat. Serta pemberian imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak terhadap 8 macam penyakit.

Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak (KIA) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr Anung Sugihantono, MKes mengatakan, saat ini pemerintah juga sedang mengembangkan program pencegahan kelainan bawaan dan skrining bayi yang baru lahir.

"Satu hal lagu yang perlu diperhatikan yaitu mencegah anak agar tidak terpapar oleh zat-zat berbahaya yang berasal dari pencemaran lingkungan," kata Anung dalam seminar Lindungi Buah Hati Kita dari Bahaya Pencemaran Lingkungan di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2015)

Terlebih, kata Anung, Indonesia merupakan negara berkembang yang tengah berbenah agar menjadi negara manu dan dapat diperhitungkan di tingkat Asia Tenggara, bahkan di tingkat global. "Maka itu, Indonesia perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai investasi dan motor penggerak pembangunan," kata Anung menjelaskan.

Menurut Anung, salah satu penentu investasi sumber daya manusia yang berkualitas adalah pertumbuhan dan perkembangan anak sejak di kandungan sampai tiga tahun pertama kehidupan.

"Yaitu periode terjadinya 80 persen perkembangan otak yang memengaruhi kecerdasan," kata Anung menerangkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya