Liputan6.com, London - Mereka tak bisa melihat satu sama lain, namun kembar asal British Columbia, Kanada ini berbagi tempurung dan otak yang sama. Sehingga mereka bisa merasakan emosi dan pengalaman yang sama pula.
Saat melahirkan Tatiana dan Krista dengan kondisi seperti ini, sang ibu Felicia Hogan tak menyangka kedua buah hatinya bisa bertahan hingga berusia tujuh tahun. Hal ini melebihi usia yang diprediksi dokter.
Hanya tempurung dan otak mereka saja yang bersatu, sementara bagian anggota tubuh lain mereka tak berhimpitan. Sehingga masing-masing dari mereka bisa berjalan dan memegang sesuatu sendiri. Meski memiliki otak yang sama, dokter belum menentukan apakah mereka berbagi pikiran yang sama pula.
Advertisement
Sifat mereka pun cenderung berbeda, Tatiana lebih senang menjadi pemimpin sedangkan Krista lebih tenang dan senang bergaul. Walau memiliki keterbatasan fisik, kehidupan mereka sama seperti gadis cilik lainnya. Tatiana dan Krista senang menonton film kartun, makan permen, dan bermain bersama.
Kehidupan mereka pun direkam dalam sebuah film dokumenter Channel 5. Sang ibu berharap agar orang-orang bisa melihat kehidupan dua putrinya yang bahagia layaknya gadis cilik lain.
"Saya masih melihat orang-orang melihat mereka seperti orang aneh. Namun orang-orang perlu tahu bahwa gadis cilik ini luar biasa," terang Felicia seperti dikutip laman Parenting ditulis Selasa (25/8/2015).