Lidah Mertua, Atasi Keseleo Hingga Gigitan Binatang Berbisa

Tanaman asli Afrika Barat ini menyimpan khasiat mengobati keseleo dan luka akibat gigitan binatang berbisa.

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 22 Sep 2015, 08:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2015, 08:00 WIB
Lidah Mertua, Atasi Keseleo Hingga Gigitan Binatang Berbisa
Tanaman asli Afrika Barat ini menyimpan khasiat mengobati keseleo dan luka akibat gigitan binatang berbisa.

Liputan6.com, Jakarta Namanya unik. Tanaman asli Afrika Barat ini menyimpan khasiat mengobati keseleo dan luka akibat gigitan binatang berbisa. Manfaat lain, untuk mengusir polutan.

Luciano, sebut saja demikian. Dia seorang warga negara Italia yang bekerja di Jakarta, punya hobi memasak. Namun, Luciano tidak bisa berlama-lama di dapur untuk menekuni hobinya itu karena tak tahan dengan aroma bawang putih. Atas anjuran teman, ekspatriat muda ini menaruh tanaman lidah mertua di sudut ruangan dapurnya.

Lain halnya dengan Suprapti. Ibu beranak satu yang tinggal di Jagakarsa, Jakarta Selatan ini, menorehkan bobokan daun lidah mertua pada luka Aditya, akibat jatuh dari pohon rambutan. Demikian sekelumit pengalaman Luciano dan Suprapti dalam memanfaatkan tanaman yang mampu menyimpan air dalam setiap helai daunnya itu.

Di kalangan masyarakat Barat, lidah mertua (Sansevieria trifasciata prain) disebut sebagai tanaman mother in law's tongue. Penamaan seperti itu rasanya tidak berlebihan karena tanaman ini berdaun tebal dengan ujung menyerupai pedang.

Pertanyaannya, apakah lidah mertua seperti pedang? Barangkali saja, nama lidah mertua berasal dari seorang menantu yang sakit hati pada mertuanya. Di negara asalnya, Afrika Barat, lidah mertua dikenal dengan sebutan snake plant. Agaknya sebutan itu terasa lebih pas karena tanaman dengan akar rimpang yang menjalar ini mempunyai daun bermotif lurik-lurik menyerupai guratan kulit ular.

Seperti ular

 

Seperti ular

Meski seperti ular, tampilan tubuhnya tak mengurangi keindahannya sebagai tanaman hias. Lidah mertua biasa digunakan sebagai variasi pada karangan bunga. Tanaman ini dapat ditemukan di ketinggian 1-1.000 meter dari atas permukaan laut.

Di Indonesia, tanaman itu banyak dijumpai di pinggir jalan, pekarangan rumah, dan di lahan yang tidak terawat. Tanaman ini terkadang hadir menyemarakkan belantara semak. Lidah mertua dapat tumbuh di sembarang tempat lantaran tanaman ini menyerupai kaktus, dapat menyimpan air di tiap helai daunnya.

Lain di Eropa, Afrika, Indonesia, lain pula di Cina. Tanaman unik ini oleh masyarakat Cina disebut sebagai the lucky plant. Menurut Dr. Setiawan Dalimartha, anggota SP3T (Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional) DKI Jakarta, para tetua Cina mempercayai lidah mertua sebagai tanaman yang mendatangkan keberuntungan, kemakmuran, keselamatan, kesehatan, kecantikan, kepintaran, serta panjang usia.

Beracun, tapi berkhasiat

Beracun, tapi berkhasiat

Tanaman yang mempunyai daun tunggal, kaku, dan keras, permukaan licin, berkumpul sebagai roset akar, yaitu 2-6 helai daun tumbuh berkumpul di pangkal akar ini termasuk golongan tanaman beracun. Kandungan zat aktifnya, seperti sansevierigemu ruscogenin dan abamagenin yang terdapat pada daunnya mampu memicu rasa enek, muntah, dan sakit perut.

Namun, tidak berarti tanaman yang mempunyai bentuk daun panjang menyempit dengan ujung runcing, pangkal menyempit, dan berbentuk talang, berwarna hijau, panjangnya 30-120 cm, lebar 2,5Ð8 cm, dan pada kedua permukaan daun terdapat garis-garis bergelombang berwarna hijau tua yang letaknya agak melintang serta tepi daun berwarna hijau tua ini tidak mempunyai khasiat pengobatan.

Menurut Dr. Setiawan, meski beracun, zat aktifnya mampu mengatasi gangguan influenza, radang saluran napas, luka terpukul, keseleo, gigitan ular berbisa, borok, bisul, serta bisa digunakan sebagai penyubur rambut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya