Ariane Nyanyi buat Nenek di Panggung Jalan Sehat Peduli Alzheimer

Selain dimeriahkan dengan kehadiran Baim, personel band The Dance Company, turut naik ke panggung seorang gadis bernama Ariane.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 27 Sep 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2015, 17:00 WIB
Jalan Sehat #MelawanPikun
Ariane senang bisa mendedikasikan sebuah lagu di panggung `Jalan Sehat #MelawanPikun` untuk sang nenek yang didiagnosa Alzheimer.

Liputan6.com, Jakarta Ada yang menarik dari panggung hiburan `Jalan Sehat #MelawanPikun` yang diselenggarakan untuk memperingati bulan Alzheimer sedunia, di area Barat Daya Monas, Minggu (27/9/2015). Selain dimeriahkan dengan kehadiran Baim, personel band The Dance Company, yang membawakan beberapa buah lagu, turut naik ke panggung seorang gadis bernama Ariane.

Ariane adalah salah seorang peserta jalan sehat. Namun kali ini dia diberi kesempatan oleh panita tampil di atas panggung bersama Baim untuk membawakan sebuah lagu berjudul "I'll Be There For You". Lagu tersebut didedikasikan bagi sang nenek yang terkena Alzheimer. 

Jalan Sehat di Barat Daya Silang Monas ini merupakan rangkaian acara Bulan Alzheimer Dunia

Meski awalnya terlihat sedikit grogi, Ariane bisa membawakan lagu tersebut dengan baik diiringi petikan gitarnya sendiri dan Baim. Ariane tampak menghayati lirik lagu yang menjadi soundtrack serial Friends yang populer di era 90`an itu.

"Rasanya senang banget karena hari ini aku bisa mendedikasikan sebuah lagu untuk Eyang. Melalui lagu itu aku ingin menyampaikan pada Eyang, apa pun yang terjadi, aku akan selalu ada untuknya," kata Ariane pada Liputan6.com.

Tahun lalu, nenek Ariane yang kini berusia 72 tahun didiagnosa Alzheimer oleh dokter. Namun sebetulnya Ariane dan keluarga sudah melihat gejala Alzheimer menghampiri sang nenek sejak sekitar 10 tahun lalu dan semakin nyata dalam lima tahun terakhir.

"Gejalanya sudah terlihat dari 10 tahun lalu, seperti lupa menaruh barang. Lima tahun belakangan dia sudah banyak sering tanya dan menawari hal yang sama berkali-kali. Kami mulai curiga dengan gejala itu dan memeriksakannya ke dokter, ternyata benar Alzheimer," cerita ibu Ariane, yang hari itu ikut menemaninya bersama ayah dan adik Ariane.

Perubahan perilaku penderita Alzheimer membuat tak mudah bagi anggota keluarga merawat atau menghadapi mereka. Hal tersebut pun dirasakan oleh Ariane dan keluarganya.

"Sekarang Eyang jadi makin sering marah, cepet tersinggung, semakin lupa, dan lebih sensitif. Jadi agak berat karena Eyang belum menyadari kalau terkena Alzheimer," ucapnya.

"Aku sedih, sekarang Eyang seperti orang yang berbeda. Aku nggak menyangka karena dari dulu bagiku Eyang adalah orang yang asyik, suka main tenis bareng dan diskusi apa saja," lanjut Ariane.

Namun perubahan itu tak menyurutkan Ariane dan keluarganya untuk bersabar dan terus mendampingi nenek tercinta. Mereka mencoba lebih memahami tentang Alzheimer, salah satunya dengan bergabung bersama Alzheimer's Indonesia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya