Liputan6.com, Jakarta Mantan senator Amerika Serikat, Hillary Clinton, presenter Emma Forbes, aktris Marilyn Monroe, penyanyi Toni Braxton, dan jutaan wanita lainnya di berbagai belahan dunia menderita endometriosis.
Endometriosis merupakan kelainan yang terdapat pada lapisan yang berfungsi melindungi rongga kehamilan (endometrium). Dalam kondisi normal, endometrium seharusnya berada pada rongga rahim, namun pada kasus endometriosis, endometrium tumbuh di luar rahim seperti pada indung telur, usus, kandung kemih serta seluruh daerah panggul.
Baca Juga
Laman Guardian mencatat, penyakit ini memengaruhi satu dari 10 wanita di usia produktif sehingga mereka sering mengeluh sakit perut hingga pingsan dan sulit hamil.
Advertisement
Tak hanya itu, Badan Amal di Amerika memperkirakan, perempuan yang memiliki penyakit ini dapat merusak hubungan pernikahan karena gesekan pada organ intim akan terasa sangat menyakitkan. Hal ini pula yang menyebabkan sekitar 7, 6 juta wanita di Amerika kehilangan pekerjaan. Ironisnya, 25 persen diantaranya memilih bunuh diri karena tersiksa dengan penyakit ini.
Di Indonesia, data hasil penelitian di Rumah Sakit Umum Cipto Mangunkusumo pada 2008 terdapat 428 kasus penderita kista endometriosis, 20 persen diantaranya meninggal dunia dan 65 persen diantaranya adalah wanita karir yang telah berumah tangga. Sedangkan pada tahun 2009 terdata 768 kasus penderita kista endometriosis, 25 persen diantaranya meninggal dunia, dan 70 persen lainnya adalah wanita karir yang telah berumah tangga.
Diagnosa yang sulit kerap membuat dokter seringkali tidak menyadari penyakit endometriosis. Sedangkan spesialis masih kurang informasi tersebut. Itu berarti wanita bisa menderita selama bertahun-tahun.
Lantas apa penyebabnya?
Hingga kini, para ahli tidak mengetahui secara pasti mengapa jaringan endometrium ada di bagian-bagian lain dari tubuh. Tapi ada beberapa kecenderungan genetik. Selain itu, endometriosis lebih sering terjadi pada wanita yang memiliki siklus menstruasi pendek atau lebih lama dari wanita normal lainnya yang hanya 3-7 hari. Beberapa ilmuwan kesehatan memperkirakan, paparan dioksin, bahan kimia industri mungkin merupakan penyebabnya.