Liputan6.com, Jakarta Ingin memberitahu para pembaca bagaimana rasanya hidup dengan kondisi Albino, seorang mahasiswi Fashion Institute of Technology di New York bernama Angelina d'Auguste menciptakan sebuah proyek foto berbeda dari yang lain.
Angelina memilih melakukan pemotretan dengan melibatkan seorang model pengidap albino bernama Shaun Ross. Dari situ Angeline bisa menggali lebih dalam mengenai albino, kondisi yang diidap satu orang dari 18.000 di Amerika.
Baca Juga
"Kebanyakan orang tidak pernah mau berinteraksi dengan pengidap albino. Sayang, mereka pun sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar," kata Angelina dikutip dari situs Daily Mail, Senin (12/10/2015)
Advertisement
Kondisi genetik yang memengaruhi semua ras dan etnis ini ditandai dengan kurangnya produksi melanin di rambut, kulit, dan mata. Kondisi ini membuat para pengidap albino mengalami gangguan penglihatan dan perbedaan cukup tampak pada bagian kulit dan warna rambut.
Foto-foto yang didominasi warna pastel yang sebagian besar mengambil tempat yang nyaman seperti di ranjang dan sofa ini ingin memperlihatkan bahwa gen albino dapat juga diteruskan ke anak.
Menurut Angeline, salah satu rintangan yang dihadapinya adalah minimnya penglihatan sang model. Belum lagi di antara mereka ada juga yang mengidap nystagmus, gerakan mata yang melihat mata anak panah dari sisi ke sisi.