Balita Tak Butuh Mainan Canggih Agar Cerdas

Kebanyakan orangtua mungkin setuju bila mainan canggih dapat menstimulasi otak anak. Nyatanya, hal ini keliru.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Okt 2015, 06:35 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2015, 06:35 WIB
Balita Tak Butuh Mainan Canggih Agar Cerdas
Kebanyakan orangtua mungkin setuju bila mainan canggih dapat menstimulasi otak anak. Nyatanya, hal ini keliru.

Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orangtua mungkin setuju bila mainan anak yang canggih dapat menstimulasi otak anak. Nyatanya, hal ini keliru.

Menurut dokter anak yang berbasis di New Hyde Park, New York, Dr. Andrew Adesman, tidak ada bukti kalau mainan tertentu dapat membuat anak Anda lebih pintar.

"Balita perlu belajar dengan mengeksplorasi lingkungannya. Semakin banyak dia dikenalkan dengan lingkungan tertentu, itu akan menstimulasi otaknya. Jadi mainan canggih tidak diperlukan," katanya, seperti dimuat Parents, Selasa (13/10/2015).

Kendati demikian, Andrew tidak menyangkal bila bayi memiliki preferensi visual pada warna hitam dan putih. Namun dia berharap, orangtua tidak perlu hanya memberikan warna ini untuk meningkatkan kecerdasan bayi.

Di sisi lain, Psikolog dari Tiga Generasi, Astrid Wen pernah mengatakan, orangtua perlu mengenali mainan anak berdasarkan usia dan kemampuan anak.

"Jangan berikan alat bermain terlalu susah. Misalnya lego buat anak 3 tahun. Di usia tersebut, anak memerlukan lebih banyak stimulasi suara, gerak. Ajak dia bernyanyi, olahraga seperti main bola dan sebagainya. Atau berikan saja balok kayu tanpa warna. Biarkan imajinasinya tak berbatas," ujarnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya