Wanita Ini Bisa Cium Aroma Penyakit Parkinson

Meski tidak masuk akal, namun wanita ini memiliki indera penciuman yang bisa mengetahui apakah seseorang menderita parkinson.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 25 Okt 2015, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2015, 14:00 WIB
Wanita Ini BIsa Cium Aroma Penyakit Parkinson
Meski tidak masuk akal, namun wanita ini memiliki indera penciuman yang bisa mengetahui apakah seseorang menderita parkinson.

Liputan6.com, Jakarta Meski tidak masuk akal, namun wanita ini memiliki indera penciuman yang bisa mengetahui apabila seseorang menderita parkinson. Dia dapat mengetahui suaminya memiliki gejala parkinson enam tahun lalu, sebelum dokter mendiagnosanya, hanya melalui hidungnya.

Parkinson merupakan gangguan degeneratif saraf yang umumnya berlangsung perlahan. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel
otak (neuron) yang memproduksi dopamin.

"Baunya berubah, sulit menggambarkannya. Saya pun pernah mencium bau itu sesekali, seperti bau musky," kata Joy, seperti dikutip BBC, Sabtu (24/10/2015).

Setelah suaminya meninggal, kebetulan dia mengungkapkan kemampuannya pada salah seorang ilmuwan dari Edinburgh University, Dr Tilo Kunath. Dia ternyata tertarik untuk menguji dirinya.

"Pertama kali kami merekrut enam orang dengan Parkinson dan enam tanpa penyakit tersebut. Kemudian kami meminta mereka memakai t-shirt selama sehari penuh dengan kode khusus. Jadi tugas Joy adalah memberitahu kita siapa yang menderita Parkinson dan yang tidak. Akurasinya sangat tepat. Kami sangat terkesan," ungkap Kunath.

Itupun entah mengapa, Joy bersikeras dirinya mengalami parkinson meski dokter tidak bisa mendiagnosanya. Delapan bulan kemudian, Joy akhirnya didiagnosis Parkinson.

"Kami benar-benar terkesan dan harus menggali jauh lebih dalam fenomena ini," ungkap Kunath.

Para ilmuwan percaya, perubahan kulit orang dengan parkinson menghasilkan bau tertentu terkait dengan kondisi tersebut. Mereka
berharap menemukan molekul yang menyebabkan bau spesifik dan kemudian mengembangkan sebuah tes sederhana seperti menyeka dahi seseorang dengan swab.

Direktur Parkinson di Inggris, Katherine Crawford mengatakan, tes yang dilakukan selama ini hanya mengamati orang melalui gejalanya. Namun tes diagnostik bau ini menarik dan bisa mengubah hidup mereka.

Mungkin ini penemuan yang tidak disengaja tapi Joy berharap, kemampuannya dapat membuat perbedaan nyata untuk mereka yang menderita parkinson.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya