Gwyneth Paltrow Dikecam Dokter di Dunia?

Gwyneth Paltrow kembali mendapat kecamanan karena memberi saran kesehatan tanpa bukti ilmiah.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 28 Okt 2015, 11:36 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2015, 11:36 WIB
Gwyneth Paltrow
Bazaar Magazine

Liputan6.com, Jakarta Aktris sekaligus penyanyi Gwyneth Paltrow belum lama ini mendapat kecaman publik, khususnya tenaga medis di seluruh dunia.

Dalam sebuah newsletter yang diunggah pada situs goop.com, dia mengatakan penggunaan bra yang terlalu ketat bisa menyebabkan kanker payudara. Padahal belum ada studi ilmiah yang bisa membuktikannya hingga kini.

American Cancer Society bahkan membantah dengan tegas, penggunaan bra tidak ada hubungannya dengan kanker payudara. "Gwyneth Paltrow terus memberikan nasihat medis yang tidak aman," kata seorang internis di New York, dr Alexandra Sowa di Weill Cornell Medical College.

"Seolah dia mengatakan, dengan memakai bra, Anda membawa kanker sehingga wanita menjadi bingung apakah mereka perlu menggunakan bra atau tidak," kata Sowa, seperti dikutip News, Rabu (28/10/2015).

Ahli bedah onkologi di Pennsylvania, Dr Monique Gary berkomentar, tindakan Paltrow sungguh mengecewakan. Karena ada banyak faktor risiko lain yang lebih penting dan tidak dapat dihindari.

"Sangat penting bagi wanita untuk tahu faktor risiko yang bisa dicegah, seperti misalnya perubahan gaya hidup sehat atau skrining awal untuk perempuan yang berisiko," katanya.

Sowa menambahkan, pencegahan kanker payudara bisa dilakukan dengan mempertahankan berat badan yang sehat, aktif secara fisik, tidak merokok, dan mengetahui faktor risiko genetik.

Ini memang bukan pertama kalinya Paltrow memicu kontroversi. Awal bulan ini, mantan istri Chris Martin itu mengunggah foto dirinya yang tengah berbaring di sauna dengan sekotak tisu dan termometer di tangan. Menurutnya, itu adalah cara untuk mengatasi flu. Dan menurut medis, langkah ini sangat bodoh dan justru mengancam jiwanya.

Bulan Januari lalu pun demikian, dia menyebarkan informasi mengenai manfaat uap vagina herbal yang juga dianggap berbahaya oleh dokter .

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya