Liputan6.com, Jakarta Anda pasti pernah mengalami keadaan dimana si kecil menimbulkan masalah atau kekacauan dirumah, dan sebagai orangtua Anda akan mengingatkan mereka untuk meminta maaf atas perbuatan mereka itu.
Merasa bersalah atas perilaku atau tindakan buruk haruslah disadari semua orang. Namun ternyata memaksa mereka meminta maaf bukanlah cara yang sepenuhnya benar, demikian menurut beberapa pakar yang dilansir dari Today.com, Sabtu, (31/10/2015).
Baca Juga
âMeminta maaf merupakan salah satu tindakan besar untuk membuat hal menjadi lebih baik diantara anak-anak. Namun memaksa mereka untuk melakukannya hanya mengajarkan mereka pelajaran yang tidak benar,â ujar Laura Markham, penulis buku Peaceful, Parent, Happy Siblings: How To Stop Fightiing and Raise Friends for Live.
Advertisement
Kenapa salah? Karena paksaan untuk meminta maaf tidak akan merubah perilaku (anak ataupun orang dewasa), dan hanya membuat si anak merasa malu dan marah.
Laura Markham menyarankan yang Anda lakukan sebaiknya adalah untuk menanamkan kesadaran tentang kesalahan yang telah mereka lakukan dan membantu mereka untuk berubah.
âAnda ingin mendorong anak Anda untuk melihat dirinya sendiri sebagai pribadi yang baik, yang dapat berbuat baik ketika mereka berlaku kurang baik.â
Pada akhirnya kata âmaafâ juga tidak dapat disingkirkan sepenuhnya. Namun jika hanya memaksa anak untuk mengatakannya tanpa mengerti makna dari kata tersebut, atau bagaimana memperbaiki hal yang telah mereka rusak, tidak akan memecahkan masalah sebenarnya.
âAnak-anak belajar dari kita sebagai orang tua mereka bagaimana memperbaiki sebuah hubunganâ lanjut Markham. âPastikan ketika Anda dan anak Anda terganggu hubungannya, untuk meminta maaf sebagai cara dari memperbaiki hubungan yang terganggu.â (Melodia)