P3K: Pertolongan pada Balita yang Tertindih

Bagaimana pertolongan pertama pada anak yang kehabisan napas karena tertindih bantal dan benda-benda lainnya?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 09 Nov 2015, 19:30 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2015, 19:30 WIB
Bayi yang Rajin Tidur Siang Lebih Cerdas
bagaimana pertolongan pertama pada anak yang kehabisan napas karena tertindih bantal dan benda-benda lainnya?

Liputan6.com, Jakarta Balita rentan kehabisan napas akibat tertindih bantal, boneka, atau bahkan tertindih tubuh ibu, ayah, atau kakaknya. Inilah alasan balita harus tidur di kasur sendiri, dan jauh dari barang-barang yang tanpa sadar membahayakan nyawa mereka.

 

Ketika orangtua mendapati si Kecil tertiban bantal atau benda apa pun, hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan dia dalam keadaan sadar atau tidak, dan pastikan ada napas atau tidak.

"Kalau bisa cek nadi (pergelangan tangan atau leher), kalau tidak bisa coba diraba detak jantungnya, masih ada atau tidak. Kalau tidak sadar tapi napasnya biasa atau masih ada napasnya, tidak perlu CPR tapi bawa ke rumah sakit untuk mengevaluasi penyebab ketidaksadarannya," kata dokter umum dari RHC Clinic Fatima kepada Health Liputan6.com, Senin (9/11/2015)

Pemberian CPR

Namun, kalau si Kecil tidak sadar dan tidak napas, segera cari bantuan orang lain untuk menghubungi ambulans atau segera bawa si Kecil ke rumah sakit. "Kalau misalkan sudah dipastikan tidak ada napas, baru CPR," kata Fatima.

Cara CPR atau memberi napas buatan yang dapat dilakukan para orangtua dengan menekan dada sebanyak 30 kali, lalu memberi napas buatan sebanyak dua kali. Lakukan terus menerus dengan skala 30:2 supaya anak bernapas kembali.

Karena tulang pada balita masih rawan, Fatima mengimbau agar lebih berhati-hati. "Tidak terlalu kuat dan tidak menggunakan benda lain. Harus tangan kosong," kata Fatima menjelaskan.

Sebelum CPR, pastikan tidak ada yang menutupi jalan napasnya dengan membuka mulut si Kecil. Ditakutkan masih ada makanan atau benda lain.

"Keluarkan dulu, baru dikompesin (ditekan) dada dan kasih napas buatan," kata Fatima.

"Caranya seperti ini, habis ditekan 30 kali, buka mulutnya, pastikan clear, baru ditiup dua kali," kata Fatima menambahkan.

Lakukan CPR sampai anak meresponsnya. Baik itu dalam keadaan sadar, setengah sadar, atau kejang-kejang sekali pun. "Pokoknya harus ada respons," kata Fatima. Tapi tetap yang utama, panggil ambulans atau langsung bawa si Kecil ke rumah sakit.

Buka kancing supaya napas si Kecil lancar

Lebih lanjut, jika si Kecil sadar tapi napasnya tak beraturan dan dalam keadaan lemas, bukakan saja kancing atau lepas bajunya untuk memperlancar jalan napasnya.

Penjelasan serupa disampaikan dokter spesialis anak Siloam Hospital Cikarang, Budi Santoso Adji. Hal pertama yang harus dilakukan orangtua begitu tahu si Kecil tertindih bantal atau apa pun yang membuatnya kehilangan napas adalah menyingkirkan benda yang menindih itu.

Lalu, dekatkan wajah orangtua ke area hidung dan mulut si Kecil untuk memastikan ada tidaknya upaya napas mereka.

Napas buatan, lanjut dia, diberikan bila anak tidak sadarkan diri. Sebelumnya, si Kecil coba digugah dengan memanggil namanya, menepuk pipinya secara lembut. Bila tidak sadar, napas buatan diperlukan.

"Setelah itu, bawalah anak tersebut ke bagian gawat darurat rumah sakit terdekat, untuk mengatasi kondisi kegawatannya," kata Budi Santoso Aji

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya