Mengurut Tangan yang Radang Hanya Menambah Peradangan

Bolehkah yangan yang meradang atau patah tulang diurut tanpa diperiksa terlebih dahulu?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 21 Des 2015, 18:18 WIB
Diterbitkan 21 Des 2015, 18:18 WIB
Tradisi Potong Jari dan Mandi Lumpur di Lembah Baliem, Papua
Bertempat tinggal di Lembah Baliem, suku Dani pertahankan tradisi potong jari dan mandi lumpur.

Liputan6.com, Jakarta Haram hukumnya jika peradangan atau patah tulang yang terjadi pada bagian tangan diurut. Sebab, ketika diurut sama saja menambah peradangan bukan malah menyembuhkan.

"Misal kasusnya patah tulang lalu diurut itu berarti yang sudah radang akan menjadi lebih radang lagi," kata dr Margareta Arianni, SpOT (K).

Penjelasan ini disampaikan Spesialis Orthopaedi Konsultan Rumah Sakit Premier Bintaro dalam diskusi bertema Wrist Arthroscopy di De Laila Resto & Lounge, FX Sudirman, Jakarta Pusat, pada Senin (21/12/2015)

Terus yang namanya tukang urut, lanjut dia, seringkali main urut saja tanpa mempedulikan pasien yang menjerit minta ampun karena kesakitan. Ini berisiko membahayakan pasien. 

"Setiap dia mengurut, mungkin dia bisa mencederai salah satu struktur yang sangat lembut di tangan itu. Misal ada cedera yang akan menjadi cedera saraf. Terus ada yang patah tulang sebenarnya dalam keadaan bagus, ketika diurut maka akan merenggang," kata dia menerangkan.

Untuk itu ada baiknya untuk memeriksakan terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan apa pun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya