Liputan6.com, Jakarta Kasus yang menimpa Allya Siska menyadarkan mereka yang masih hidup untuk lebih menjaga kesehatan leher. Kita mungkin tak pernah sadar, leher yang terletak di tubuh bagian atas ini tergolong fatal jika 'disentuh' oleh sembarang orang.
Dalam secarik keterangan pers yang kami terima via surat elektronik dari dokter spesialis bedah saraf TNI AU dengan kompetensi di bidang spine (tulang belakang), Dr. dr. Wawan Mulyawan, SpBS, SpKP menjelaskan, leher tidak secuil seperti yang terlihat. Bagian tubuh satu itu terdiri dari struktur anatomi yang cukup kompleks, beragam, sempit, dan fungsi yang cukup vital.
Di bagian depan ada kelenjar tiroid yang menyimpan hormon tiroid, yang sangat penting untuk metabolisme tubuh seseorang. Lalu ada esofagus yang menjadi saluran masuk makanan ke lambung. Tak ketinggalan trakea yang merupakan saluran masuknya udara untuk pernapasan dari mulut dan hidung ke bronkus lalu masuk ke dalam paru-paru.
Advertisement
Baca Juga
"Ada juga pembuluh darah utama ke otak (arteri karotis kiri dan kanan) dan dari otak (vena jugularis kiri dan kanan)," tulisnya dikutip Minggu (10/1/2016). Semakin ke belakang, terdapat struktur tulang belakang bagian leher yang di dalamnya ada sumsum tulang belakang dan pembuluh darah ke otak bagian belakang.
Jumlah sebanyak itu ditambah dengan fungsi dari masing-masing bagian yang sangat penting, tak salah jika leher sering disebut 'jembatan kehidupan' antara kepala dan tubuh bagian bawah.
"Kita tahu, hukuman mati yang masih lazim dilakukan hingga saat ini dua di antaranya adalah hukuman gantung dan hukuman penggal leher, yang keduanya diyakini menjadikan leher sebagai area tercepat di tubuh untuk bisa mematikan seorang terpidana mati. Atau juga jika menyembelih hewan kurban, yang dipotong adalah lehernya dan bisa cepat membuat hewan kurban meninggal," tulisnya lagi.