Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan pengalaman saat membuka biro jodoh premium di Singapura, Kuala Lumpur, Hongkong, dan Bangkok, CEO dan Co-Founder Lunch Actually, Violet Lim jadi tahu mengapa jumlah individu lajang di kota besar cukup banyak. Menurut dia, gaya hidup menjadi penyebabnya.
Baca Juga
"Waktu yang sibuk ditambah dengan kemacetan di kota besar seperti Jakarta, membuat mereka hanya memiliki sedikit waktu untuk menjalin hubungan atau bertemu orang baru," kata Violet ditulis Rabu (20/1/2016)
Giliran punya waktu lowong, kata dia, kondisi mereka sudah lelah, yang tak memungkinkan untuk siap bertemu orang baru. "Alhasil, mereka terjebak dalam rutinitas. Mereka tidak dapat menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan profesionalnya, sehingga sulit menemukan lawan jenis," kata dia menekankan.
Advertisement
Alasan lain, kebanyakan dari para lajang memilih menghabiskan waktu dan uang mereka untuk menikmati hidup. Belum lagi jika pria mengetahui lawan jenis yang disukainya memiliki pendapatan yang lebih besar, mereka memilih mundur.