Liputan6.com, Jakarta Anak yang menguasai dua bahasa atau lebih memiliki kemampuan dalam mengontrol emosi dan keterampilan lebih besar. "Sebab, mereka menguasai banyak kosa kata," kata peneliti dari Concordia University di Montreal, Diane Poulin-Doubis dikutip dari situs Times of India, Sabtu (6/2/2016)
Ini terjadi karena mereka lebih perhatian, lebih fokus, dan lebih selektif memilih kata apa saja yang layak untuk diucapkan. "Sehingga nantinya mereka lebih ekspresif," kata Diane menambahkan.
Penelitian ini telah diterbitkan ke dalam Journal of Eperimental Child Psychology.
Advertisement
Baca Juga
Namun, secara garis besar, tidak ada perbedaan di antara keduanya. Baik anak yang mampu menguasai lebih dari satu bahasa atau tidak sebanyak itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Hanya peneliti menilai wajar jika nantinya anak-anak dengan kemampuan di atas rata-rata jarang sekali menemukan hambatan menyelesaikan pekerjaannya.