Liputan6.com, New York- Bagi ibu hamil menghirup udara berpolusi bisa berdampak pada janin yang dikandung. Sebuah studi menemukan keterkaitan yang kuat antara polusi udara dengan perilaku anak saat besar nanti.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry, peneliti menemukan keterkaitan erat antara paparan polusi terhadap perilaku dan emosi anak.
Baca Juga
Dari 462 anak yang dimonitor, ibu yang memiliki tingkat polutan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH) yang tinggi saat hamil, cenderung melahirkan anak yang kurang mampu mengatur perilaku dan emosinya pada usia 9-11 tahun dibandingkan ibu yang paparan polusinya lebih rendah.
Advertisement
Sebenarnya dalam perkembangan normal, anak-anak secara bertahap bisa mengendalikan emosi dan perilaku mereka. Misalnya menunda kepuasan serta menahan untuk melakukan sesuatu.
Namun penelitian menunjukkan, anak-anak yang lahir dari ibu yang memiliki paparan tingkat PHA tinggi selama kehamilan menunjukkan perilaku dan emosi yang kurang bisa terkontrol. Membuat anak-anak ini rentan terkena penyalahgunaan obat dan melakukan kekerasan.
"Ada hubungan signifikan secara langsung antara paparan PAH dengan kompetisi sosial yang rendah," terang salah satu penulis studi dari Columbia, Frederica Perera seperti dikutip laman Health, Selasa (22/3/2016).
Â