Liputan6.com, Jakarta Usia remaja seperti pada Sonya Depari memang masih rentan terhadap emosi yang mudah bergejolak. Karena itu, perilakunya saat mengaku sebagai anak jenderal kepada seorang polwan benar-benar menandakan bahwa ia belum bisa disebut sebagai seorang dewasa.
Baca Juga
Efnie Indrianie, MPsi, seorang psikolog anak, mengungkapkan bahwa remaja sering dikaitkan dengan reaksi yang tak biasa. "Kalau dilihat remaja sering dikaitkan dengan reaksi berontak, juga kebutuhan untuk dihargai, sehingga biasanya remaja itu mencari perhatian dari lingkungannya," ucap psikolog berparas cantik ini saat dihubungi oleh Health-Liputan6.com, Jumat (08/4/2016).
Efnie mengaku perilaku Sonya untuk usia yang tergolong masih belia cukup ekstrem dan berani.
Advertisement
Remaja yang masih mengalami banyak tahapan perkembangan, khususnya psikis dan mental seperti Sonya Depari ini, masih bisa diubah. Namun psikolog Efnie mengatakan butuh pedampingan yang ekstra untuk menghilangkan sikap arogan dari diri seseorang, terlebih remaja yang masih mengalami perkembangan.
"Kalau dilihat dari kondisinya berubah itu bisa, tapi sangat butuh pendampingan lebih dari orangtua dan juga orang di sekelilingnya. Bahkan sejumlah terapi khusus ke ahli juga harus dilakukan", katanya.