Ini Kenapa Konsumsi Sushi Bisa Berbahaya

Sushi menjadi pilihan menu yang nikmat untuk disantap, namun beberapa ahli mengklain sushi berbahaya untuk kesehatan. Benarkah?

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 25 Apr 2016, 19:23 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2016, 19:23 WIB
sushi
Menu andalan asal Jepang ini akan menarik perhatian Anda, namun hati-hati saat mengonsumsinya mungkin saja ikan pada sushi belum tentu aman.

Liputan6.com, Jakarta Mungkin sushi menjadi santapan nikmat saat siang dan malam hari. Lapisan daging ikan pada sushi yang segar dan sehat mampu menambahkan energi untuk melanjutkan aktivitas setelah menyantapnya. Namun beberapa ahli mengklaim makanan laut pada sushi dapat memberikan efek buruk untuk kesehatan manusia.

Melansir laman Daily Mail, Senin (25/4/2016) sebuah analisis menunjukkan, polusi yang bersembunyi dalam makanan laut memiliki efek buruk bagi kesehatan fisik manusia. Para ahli pun berpendapat bahwa kotoran laut dapat mencemari rantai makanan sehingga mampu merusak kemampuan tubuh untuk mengeluarkan racun.

Amro Hamdoun dan Sascha Nicklisch dari University of California, San Diego, telah mempelajari 37 jenis polutan organik beserta efek pada tubuh dan membran sel.

Kedua peneliti menemukan, hampir setengah dari zat tersebut menghentikan beberapa fungsi protein dan membran sel dalam tubuh yang seharusnya bekerja dengan efektif. Salah satunya ialah pestisida DDT yang dapat menyebabkan penyakit alzheimer pada orang tua.

Mereka pun menemukan sembilan dari sepuluh polutan pada ikan tuna berisiko tinggi untuk kesehatan manusia. Polutan ini bisa merusak kemampuan tubuh dan menghambat sistem pertahanan tubuh.

"Kami tidak tahu apa efek dari ini pada tubuh manusia, terutama ketika dikonsumsi secara bersama-sama dengan obat lain," ungkap kedua peneliti.

Penemuan yang dipublikasikan dalam jurnal Science Advances ini pun menghimbau para ibu agar berhati-hati mengonsumsi ikan yang tercemar polutan, sebab akan berisiko untuk bayi mereka melalui ASI.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya