Anak Alami Konstipasi, Orangtua harus Lakukan Ini

Apa itu konstipasi? Konstipasi adalah sulit buang air besar (BAB). Bagaimana menangani kasus konstipasi pada anak? Begini caranya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Apr 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Apr 2016, 18:00 WIB
Konstipasi
Tidak hanya makanan tinggi serat, pasien konstipasi anak juga harus diberi cairan yang cukup untuk tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Konstipasi, gangguan pencernaan yang menyulitkan anak buang air besar (BAB) secara teratur, dapat ditangani dengan memberi si Kecil makanan tinggi serat. Dengan jumlah yang tidak berlebihan dan juga tidak terlalu sedikit.

"Hal itu karena tidak semua makanan berserat memiliki manfaat gizi dan efek yang sama," kata Konsultan Gastrohepatologi Anak, Dr Badriul Hegar, Ph.D, SpA(K) di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat (29/4/2016). 

Sebagai contoh, meski buah pepaya dapat memperlancar proses buang air besar, bukan berarti pasien konstipasi harus mengonsumsi buah berwarna oranye itu terus menerus. Pagi makan pepaya, siang makan pepaya, dan malam makan pepaya. Tidak harus seperti itu.

Tidak hanya makanan tinggi serat, pasien konstipasi anak juga harus diberi cairan yang cukup untuk tubuh.

Menurut Hegar, anak bisa dikatakan mengalami konstipasi bila ia buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, mengalami cepirit lebih dari satu kali selama tujuh hari, dan merasa nyeri saat BAB.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya