Selangkah Lagi, Ilmuwan Temukan Obat HIV

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan mengonfirmasi penemuan obat HIV dari DNA hewan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 20 Mei 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2016, 15:30 WIB
Obat HIV
Untuk pertama kalinya, para ilmuwan mengonfirmasi penemuan obat HIV dari DNA hewan.

Liputan6.com, Jakarta Untuk pertama kalinya, para ilmuwan mengonfirmasi penemuan obat HIV dari DNA hewan. Terapi ini diharapkan dapat memberantas penyakit ini secara menyeluruh di seluruh dunia.

Profesor Kamel Khalili yang memimpin penelitian di Temple University, mengatakan, dalam konsep studi, ditunjukkan bagaimana gen dua hewan kecil secara efektif memperbesar fragmen viral DNA dari sel genom.

"Terapi kombinasi obat antiretroviral efektif untuk menekan replikasi HIV. Tapi ia tidak memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus HIV-1, penyebab AIDS dari sel yang terinfeksi," katanya, melansir Daily Mail, Jumat (20/5/2016).

Menurut Khalili, infeksi yang terjadi pada penderita dikarenakan DNA HIV mampu bertahan dalam CD4 + T-sel, jenis sel darah putih yang melindungi tubuh dari infeksi. Hal ini juga yang membuat virus bersembunyi dan bisa aktif bila tidak melakukan pengobatan.

Dalam penelitian sebelumnya, Dr Khalili menggunakan teknologi CRISPR yang memiliki kemampuan untuk menghilangkan HIV-1 dari sel yang terinfeksi in vitro. Selanjutnya, secara ex vivo percobaan menunjukkan replikasi virus itu berkurang secara signifikan setelah dilakukan pengobatan dengan sistem pemotongan gen.

Meski begitu, studi yang diterbitkan dalam jurnal Gene Therapy ini secara khusus baru menguji apakah teknologi pemotongan gen bisa menghilangkan HIV-1 pada tikus yang terinfeksi DNA HIV. 

Mereka menemukan, pada tikus, secara signifikan pemotongan ini dapat mengurangi tingkat HIV-1 RNA dalam limfosit ( salah satu jenis sel darah putih serta kelenjar getah bening).

Dr Khalili mencatat, percobaan klinis akan dalam beberapa tahun ke depan. Sementara itu, langkah selanjutnya adalah melakukan studi tindak lanjut dalam kelompok yang lebih besar dari hewan. Para peneliti berencana untuk memantau efek dari pengobatan, keamanan, dan indeks penting lainnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya