WHO Tolak Tunda Olimpiade di Brasil

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menolak perubahan waktu penyelenggaraan Olimpiade di Rio de Janeiro, Agustus mendatang.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 30 Mei 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2016, 17:00 WIB
Virus Zika
Sebanyak 150 orang yang terdiri dari dokter, ilmuwan, dan peneliti internasional telah menuliskan surat terbuka untuk mencegah penularan Zika.

Liputan6.com, Rio de Janeiro Badan Kesehatan Dunia (WHO) menolak untuk menunda atau mengubah waktu pelaksaan Olimpiade di Rio de Janeiro, Agustus mendatang. Alasannya, Brasil dianggap masih berpotensi menyebarkan virus zika.

Seperti dimuat laman BBC, Senin (30/5/2016), 150 orang yang terdiri dari dokter, ilmuwan dan peneliti internasional telah menuliskan surat terbuka untuk mencegah penularan zika. 

"Sebanyak 500.000 turis asing akan membawa virus zika. Risiko paling tinggi juga akan terjadi pada atlet yang kontak dengan virus dan pulang ke negaranya dengan zika," tulis WHO.

WHO juga menyatakan, saat ini virus zika masih berada dalam kondisi darurat kesehatan global lantaran sampai saat ini laporan kasus baru terus muncul.

"Orang-orang terus melakukan perjalanan antar negara-negara terinfeksi zika dengan berbagai alasan. Padahal cara terbaik untuk mengurangi risiko penyakit adalah mengikuti saran wisata demi kesehatan masyarakat," ujar WHO.

Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), Dr Tom Frieden menyatakan setuju dengan surat rekomendasi tersebut. Menurut dia, ancaman zika tidak menjamin berhentinya Olimpiade.

"Tidak ada alasan yang lebih penting dari kesehatan masyarakat ketimbang membatalkan atau menunda Olimpiade," kata Tom.

Namun, ia mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk bertindak lebih cepat untuk mencegah wanita hamil tertular Zika.

Di sisi lain, peneliti virologi, Oliver Brady dari Oxford University, mengatakan, risiko zika relatif rendah karena Olimpiade akan berlangsung selama musim dingin Brasil.

"Kami benar-benar berpikir kasus zika akan menurun sekitar 20-40 kali lebih rendah daripada bulan karena musim dingin," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya