Jangan Salah Kaprah, Ini Penyebab Utama Pneumonia

Penyebab pneumonia yang umum dipercaya orang Indoenesia berasal dari mandi malam hingga rokok, namun ini yang sebenarnya terjadi.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 17 Jun 2016, 19:05 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2016, 19:05 WIB
Batuk
(Ilustrasi/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orang berpikir penyebab dari pneumonia atau paru-paru basah disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Misalnya seperti sering berkendara motor larut malam, mandi malam hari, juga merokok. Namun asumsi tersebut 100 persen tidak tepat.

Dokter Intan Airlina Febiliawanti, spesialis penyakit dalam yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Kalideres menjelaskan, "Orang awam suka salah menyangka bahwa pneumonia atau paru-paru basah itu pasti karena dia itu naik motor atau aktivitas yang dikerjakan saat malam hari--entah mandi, entah naik motor, atau apa itu--yang menyebabkan paru-paru menjadi basah, itu sebenarnya enggak." 

Umumnya pneumonia di Indonesia disebabkan oleh infeksi yang beragam, lanjut Intan, mulai dari infeksi bakteri dan virus.

Seperti yang dipaparkan Intan, penderita pneumonia pun tidak selalu berasal dari orang yang merokok. Terdapat beberapa faktor juga kondisi yang memungkinkan seseorang menderita pneumonia.

"Bukan hanya dari rokok, tapi bisa juga atau kebetulan lingkungan hidupnya lembap. Juga bisa berasal dari masalah batuk pilek yang tidak tuntas disembuhkan yang akhirnya menjadi infeksi saluran pernapasan," jelasnya saat dihubungi oleh Health-Liputan6.com, Jumat (17/06/2016).

Faktor terjadinya pneumonia lainnya dapat berasal dari daya tahan tubuh yang rendah. Terlebih orang yang memiliki bakat alergi berlebihan atau orang yang menderita asma akan lebih rentan terhadap pneumonia.

"Orang-orang yang berdaya tahan tubuh rendah ditambah memiliki asma dan alergi yang berlebihan akan menyebabkan infeksi yang lebih berat lagi. Bisa juga dibilang infeksi yang ikutan lah ibaratnya... Tadinya sebelum menderita pneumonia--pasien hanya batuk pilek biasa. Tapi karena enggak sembuh-sembuh akhirnya ada bakteri lain yang nempel dan berkumpullah semua bakteri disitu," ungkap dokter Intan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya