Apakah Air Oksigen Bermanfaat?

Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, spesialis gizi klinik juga menjelaskan mengenai air oksigen.

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 23 Jun 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2016, 09:30 WIB
Air Alkali
Dua peneliti mengatakan bahwa manfaat dari air alkali belum teruji secara klinis.

Liputan6.com, Jakarta Beredarnya makanan dengan banyaknya tambahan di dalamnya menjadi pilihan para konsumen. Dengan asumsi lebih sehat, karena dalam komposisi tertulis diperkaya kalsium, dan vitamin.

Begitu pun dengan air kemasan diperkaya dengan oksigen, yang merupakan generasi baru untuk meningkatkan performa atletik, dan memberikan tambahan energi. Benarkah begitu?

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association, menunjukkan bahwa meminum air kemasan yang diberi tambahan oksigen sebelum olahraga atau latihan, tidak meningkatkan performa.

Penelitian ini dilakukan pada lima merek air kemasan yang dipasarkan dengan kandungan oksigen paling tinggi. Air tersebut diuji untuk mengetahui jumlah oksigen per 100 mililiter, kemudian dibandingkan dengan air keran.

Dr Inge

 

Masing-masing air diekstrasi, dengan memasukkan jarum suntik kedap udara dari samping maupun dari tutup botol. Kemudian air ditarik dari suntikan tersebut. Uji ini dilakukan kepada 11 orang dewasa sehat yang tengah berolahraga yang dibagi menjadi dua kelompok. Mereka diminta untuk minum air oksigen, dan air biasa. 

Dan hasilnya, tidak ada perbedaan signifikan yang mereka rasakan pada hasil performa mereka. 

"Air oksigen adalah air yang disemprot dengan oksigen, sehingga memiliki tekanan 80 sampai 120 ptm. Tetapi ketika kita buka botolnya, oksigen juga ikut keluar. Sehingga air oksigen tidak memiliki manfaat," Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, spesialis gizi klinik juga menjelaskan mengenai air oksigen, di acara 'Optimalisasi Asupan Gizi dan Air Saat Bulan Puasa dan Hari Raya, Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya