Pentingnya Lidah Buaya untuk Diabetesi

Lidah buaya telah lama digunakan sebagai obat herbal.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 01 Jul 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2016, 10:00 WIB
Lidah Buaya
Berbagai tanaman yang diyakini bisa membersihkan udara dalam ruangan.

Liputan6.com, Jakarta Lidah buaya telah lama digunakan sebagai obat herbal. Sebuah studi baru menyoroti efek anti diabetes dari lidah buaya.

Sebuah organisasi di Afrika menemukan mengurangi kadar gula darah dapat dilakukan oleh pasien penderita diabetes tipe 2. Dengan cara mengonsumsi lidah buaya secara teratur. Untuk itu, mereka memiliki alasan untuk menanam lidah buaya.

Sejak 6.000 tahun lalu, penduduk asli Afrika dan pulau-pulau di Samudra Hindia telah menggunakan tanaman lidah buaya untuk phytotherapy, dermatologi, dan kosmetik dalam bentuk gel dan krim, dilansir laman Hindustantimes, Jumat (1/7/2016).

Peneliti Amerika menjelaskan dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine telah mengeksplorasi manfaat tanaman untuk pasien diabetes tipe 2. Menurut berbagai data, mengambil lidah buaya sebagai suplemen secara signifikan mengurangi tingkat glukosa dalam darah (46,6 mg/dl). Serta mengurangi HbA1c (1,05 persen), atau hemoglobin terglikasi selama tiga bulan sebelumnya.

Mengonsumsi lidah buaya secara teratur merangsang keluarnya insulin, dan sangat berguna bagi diabetesi. Pasien dengan kadar gula darah 200 mg/dl diuntungkan dari efek tanaman tajam ini, para peneliti menemukannya.

Diagnosis diabetes ketika puasa tingkat gula darah pasien lebih besar atau sama dengan 130 mg/dl. Jus lidah buaya dapat dikonsumsi sebanyak maksimum 50 ml, sedangkan dosis dalam kapsul adalah 200-300 mg per hari.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya