Kasus Kanker Anak di Indonesia Terus Meningkat Tiap Tahun

Kanker yang terjadi pada anak tidak bisa dideteksi dini. Ada perbedaan treatment antara kanker pada anak dan dewasa

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 27 Jul 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2016, 08:00 WIB
Konferensi Pers YSKAI
Kanker yang terjadi pada anak tidak bisa dideteksi dini. Ada perbedaan treatment antara kanker pada anak dan dewasa

Liputan6.com, Jakarta Kanker anak merupakan salah satu penyakit yang paling menakutkan di dunia, setiap tahun kasus kanker pada anak terus meningkat.

Di Indonesia, kasus kanker pada anak berjumlah belasan ribu per tahunnya dan di Jakarta sendiri diperkirakan 650 pasien kanker pada anak terjadi pada keluarga kurang mampu.

"Untuk kanker anak 70 persen adalah leukemia," kata dokter spesialis anak dari RS Kanker Dharmais, Dr. Haridini Intan.

Hingga kini, penyebab terjadinya kanker pada anak masih belum jelas asal muasalnya, namun Intan mengatakan, tim medis menyebut kanker sebagai penyakit akibat multifaktorial.

"Jadi kalau kanker pada anak bukan deteksi dini tapi memang dengan mengenali secara dini atau secara lebih awal--beda pada dewasa," lanjutnya.

Intan mencontohkan, kanker payudara yang umumnya terjadi wanita dewasa dapat dideteksi dengan cara melakukan USG mamae di usia 35 tahun--atau USG mammography pada usia 40 tahun. Sedangkan kalau anak, tidak demikian.

"Kalau anak enggak gitu, kita enggak tahu kapan. Tapi kalau kelihatan kita boleh curiga, misalnya ada kelenjar, kalau ganas dirujuk supaya dibiopsi," ungkapnya usai Konferensi Pers 'Jelajah Tembang Cinta' oleh Yayasan Sentuhan Kasih Anak Indonesia di Museum Nasional, ditulis Rabu (27/07/2016).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya