Liputan6.com, Los Angeles - Tidak sedikit jumlah orang di dunia ini yang terobsesi memiliki tubuh indah. Definisi tubuh indah pun beragam. Ada yang menganggapnya sempurna apabila memiliki six packs atau enam otot yang menonjol khusus di bagian perut. Lalu, ada juga yang senang dengan keberadaan v line di bagian perut bawah dan menganggapnya seksi.
Baca Juga
Advertisement
Pada umumnya, mereka yang terobsesi adalah yang sudah remaja atau sudah dewasa. Namun, seorang bocah bernama Richard Sandrak membuktikan bahwa obsesi berolahraga untuk memiliki tubuh indah juga bisa dirasakan oleh mereka yang usianya yang masih sangat muda.
Seperti dilansir Life Tricks, Selasa (2/8/2016), Richard Sandrak yang kini berusia 23 tahun pernah dinobatkan status sebagai bocah terkuat di dunia pada 2004 lalu. Ia kerap kali disebut-sebut sebagai Arnold Schwarzenegger ukuran mini lantaran memiliki tubuh kekar yang sama, namun hanya berbeda ukuran saja.
Tentunya obsesi tersebut merupakan suatu bentuk dorongan dari kedua orang tua Richard. Richard diketahui sudah mulai latihan mengangkat beban sejak usianya 2 tahun. Ia kemudian mulai populer ketika berita terkait kemampuannya untuk mengangkat beban dengan berat tiga kali dari badannya itu mulai tersebar di media sosial.
Tubuh Richard yang kekar dan juga kemampuan superman di usia sangat dini tersebut menuai kritikan masyarakat. Banyak yang mengira bahwa Richard diberikan steroid agar bisa seperti itu Sayangnya, hal tersebut bukanlah sekadar perkiraan, melainkan kenyataan.
Setelah berita terkait penggunaan steroid terhadapnya terkuak, ia pun menghilang dari sorotan publik selama satu dekade.
Seperti apa kisah di balik bocah hercules yang terbukti mendapatkan tubuh kekar melalui kecurangan?
Richard Sandrak lahir pada tanggal 15 April 1992 di Ukraina. Kedua orang tua Richard, Pavel dan Lena, menginginkan kehidupan yang jauh lebih baik untuk anaknya. Mereka akhirnya bergegas pindah ke Pennsylvania, Amerika Serikat pada tahun 1994 silam.
Sang ayah merupakan seorang juara bela diri dan sang ibu adalah seorang pelatih aerobik. Dengan kedua orang tua sangat mendalami olahraga, mereka pun berniat untuk membuat anaknya, Richard, turut suka dengan dunia olahraga. Sayangnya, kesukaan berubah menjadi obsesi yang tidak sehat dan sang anak dijadikan korban eksperimen untuk mendapatkan hasil yang instan.
Ayah yang Keras
Setiap hari Richard diimbau untuk latihan angkat beban dan berolahraga. Alhasil, Richard bisa melakukan 600 push-up, 600 sit-up, dan 300 squats setiap harinya sejak usia 6 tahun. Kedua orang tua pun sangat berharap dengan kemampuan anaknya dan juga penampakannya yang unik dan kekar bisa membuatnya naik daun di negara bagian California, AS.
Ia pun mendapatkan banyak tawaran untuk menjadi model majalah dan juga untuk tampil di televisi. Kesempatan pun datang. Begitu juga dengan uang yang terus mengalir setiap dirinya yang didampingi kedua orang tua menerima tawaran tersebut.
Mengonsumsi hanya daun selada setiap harinya, Richard menolak asumsi bahwa kedua orang tuanyalah yang mendorong dirinya untuk terjun ke dunia tersebut.
“Itu semua pilihanku. Aku melihat kedua orang tuaku rajin berolahraga dan aku merasa tergerak hatinya untuk menjadi seperti orang tua saya,” katanya.
Namun, ini semua tidak bisa menutupi kesengsaraan yang ia harus lalui lantaran harus diet dan tidak bisa menikmati masa muda layaknya anak remaja lainnya.
Ia tidak diperbolehkan pergi ke sekolah dan beralih ke homeschooling. Selain itu, sang ayah, Pavel, diketahui kerap menggunakan kekerasan pada anaknya dan selalu memaksa Richard untuk latihan terus menerus, bahkan saat dirinya sudah lelah.
Situasi di rumah pun dikabarkan kurang harmonis. Ujungnya, pihak otoritas terpaksa harus mencampuri urusan tersebut agar tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan sang ayah pada Richard dan juga pada ibunya.
Sang ibu kemudian menceraikan ayah Richard. Richard pun akhirnya bisa menjalankan hidup normal dan mengonsumsi makanan apa pun yang ia mau dibawah pengawasan sang ibu dan manajer barunya, Marco Garcia. Melalui manajer barunya, Richard meminta bantuan untuk meraih kesuksesan dalam bisnis entertainment.
Niatnya pun tersalurkan dan Richard berhasil memainkan peran penting dalam film bertajuk Hercules yang juga dimainkan oleh Hulk Hogan dan Judd Nelson. Ini bukanlah satu-satunya film yang ia mainkan. Ia juga bisa ditemukan di beberapa film lainnya yang dirilis pada tahun 2012.
Seiring dengan berjalannya waktu, Richard pun akhirnya sadar bahwa ia sebetulnya ingin menjadi seorang ilmuwan untuk NASA.
“Saya tidak ingin menghabiskan waktu angkat beban seumur hidup saya. Menurut saya itu sangat membosankan,” katanya.
Advertisement