Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Sperma Kemerahan, Tanda Penyakit?

Melihat sperma atau air mani kemerahan setelah ejakulasi tentu menghkhawatirkan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 04 Agu 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2016, 09:00 WIB
sperma
sperma

Liputan6.com, Jakarta Melihat sperma atau air mani kemerahan setelah ejakulasi tentu menghkhawatirkan. Tetapi dalam beberapa kasus, ternyata hal ini bukan sesuatu yang serius.

Seperti disampaikan associate professor bidang urologi di University of Wisconsin School of Medicine and Public Health, David R. Paolone, M.D, kondisi ini disebut juga hematospermia (adanya darah di sperma). Biasanya, kemerahan ini akan berhenti cepat dengan sendirinya.

Namun, bila Anda ingin memeriksakan masalah ini ke dokter, maka Anda akan diminta untuk melakukan uji urine, pemeriksaan alat kelamin dan organ kemih, melakukan pemeriksaan colok dubur serta memeriksa tekanan darah. Hal ini dapat membantu dokter menentukan penyebab kemerahan pada sperma.

"Pria mungkin mengalami darah dalam sperma jika mereka memiliki infeksi atau peradangan pada vesikula seminalis, prostat, atau uretra," katanya, seperti dilansir Menshealth, Kamis (4/8/2016).

Penyebab lainnya mungkin dikarenakan batu prostat, atau tekanan darah tinggi walaupun dokter tidak yakin mengapa hipertensi bisa menimbulkan darah dalam air mani. "Mungkin karena saat tekanan darah meningkat, menyebabkan pembuluh halus di prostat dan vesikula seminalis pecah."

Jika darah dalam sperma Anda hilang dengan cepat, dan evaluasi awal dengan dokter tidak ada yang abnormal, maka Anda tidak perlu khawatir.

Tetapi jika Anda terus melihat ada kemerahan dalam sperma selama lebih dari dua bulan, atau setelah ejakulasi lebih dari 10 kali, mungkin ini menunjukkan sesuatu yang lebih serius.

Dalam hal ini, dokter akan merekomendasikan pengujian tambahan, seperti ultrasonografi transrectal, MRI panggul, dan cystourethroscopy (juga dikenal sebagai cystoscopy a), pemeriksaan visual dari saluran kemih bagian bawah.

Hal ini dapat membantu dokter menentukan apakah ada massa atau tumor yang menyebabkan pendarahan.

Meski jarang terjadi, darah dalam sperma dapat menunjukkan kanker di saluran urogenital Anda, yang meliputi kandung kemih, prostat, uretra, penis, dan testis.

Bahkan, pria di atas 50 tahun yang melihat darah di air mani mereka juga harus mempertimbangkan untuk mengambil tes Prostat Spesifik Antigen (PSA) untuk mengevaluasi risiko kanker prostat. (Sebagian besar kanker urologi lebih sering terjadi pada orang yang lebih tua, kecuali kanker testis, yang puncaknya di usia 20-an dan 30-an).

Satu catatan penting, orang muda cenderung sulit membedakan darah dalam sperma atau darah dalam urine atau disebut gross hematuria. Sebab bila darah ada dalam urine, ini kondisi serius dan Anda harus memeriksakan diri ke dokter.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya