Liputan6.com, Jakarta - National Aeronautics and Space Administration (NASA) memperbarui peluang tabrakan asteroid 2024 YR4. Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) yang mengawasi objek dekat bumi, mengatakan peluang asteroid 2024 YR4 menabrak bumi pada 2032 kini meningkat sebesar 3,1 persen atau sekitar 1 banding 32.
Melansir laman Live Science pada Kamis (20/02/2025), bertambahnya peluang tabrakan asteroid ini merupakan yang keempat kalinya. Pada 28 Januari, peluang asteroid ini menabrak bumi sebesar 1,2 persen atau sekitar 1 banding 83.
Peluang itu terus naik, dan pada awal Februari, kemungkinannya naik menjadi 1,58 persen atau 1 banding 63. Pada 10 Februari, kemungkinannya kembali naik menjadi 2,3 persen atau 1 banding 45.
Advertisement
Baca Juga
Meskipun risikonya masih tergolong rendah, para ilmuwan terus memantau pergerakan asteroid ini dengan cermat. Asteroid 2024 YR4 digolongkan sebagai objek dekat Bumi (NEO) yang saat ini berjarak 43,4 juta km dari planet kita.
Asteroid 2024 YR4 saat ini sedang diamati oleh teleskop berbasis darat yang tergabung dalam International Asteroid Warning Network. Observasi ini akan berlangsung hingga April, sebelum asteroid menjadi terlalu redup untuk dilihat.
Diperkirakan, asteroid 2024 YR4 baru akan terlihat kembali pada Juni 2028. NASA berencana menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb pada Maret 2025 untuk memperkirakan jalur orbitnya dengan lebih akurat.
Observasi ini akan membantu menentukan ukuran asteroid yang saat ini diperkirakan memiliki diameter antara 40 hingga 90 meter. Hingga saat ini, risiko hantaman 2024 YR4 sangat signifikan sehingga asteroid ini memuncaki daftar Risk List milik European Space Agency (ESA) dan Sentry Risk Table milik NASA.
Jika terjadi tumbukan, energi yang dilepaskan diperkirakan setara dengan 50 juta TNT. Tumbukan sebesar ini dapat menyebabkan kerusakan lokal yang signifikan.
Namun, para ilmuwan berharap dengan pengamatan lebih lanjut, risiko ini dapat direvisi dan kemungkinan tumbukan dapat diturunkan atau dihilangkan sepenuhnya. Sebelumnya, para astronom kerap menemukan objek dekat Bumi (Near-Earth Objects/NEOs).
Namun, kemungkinan tabrakan dapat berubah seiring dengan data yang diperbarui. Banyak asteroid yang sebelumnya dianggap berisiko akhirnya dikeluarkan dari daftar bahaya setelah penelitian lebih lanjut.
Meski begitu, peluang jatuhnya asteoroid 2024 YR4 ke bumi masih 96,9 persen yang berarti kemungkinannya tidak menabrak bumi jauh lebih besar. Di samping itu, seiring dengan semakin banyaknya peneliti yang sekarang sedang mengamati orbit lintasannya, peluang tabrakan asteroid tersebut dengan Bumi dapat menurun hingga 0 persen.
Menurut peneliti Catalina Sky Survey NASA, ada kemungkinan asteroid 2024 YR4 justru jatuh ke Bulan. Sepanjang sejarah, bulan telah menjadi sasaran asteroid yang tak terhitung jumlahnya.
Para ilmuwan berpendapat, jika asteroid 2024 YR4 menabrak bulan, satelit alami bumi ini akan memiliki kawah seluas 2 kilometer.
NASA Ungkap Wilayah Terdampak
NASA telah mengungkapkan daftar negara yang berisiko terdampak tabrakan asteroid 2024 YR4. Melansir laman NASA pada Kamis (20/02/2025), peneliti senior dari Catalina Sky Survey NASA, David Rankin memetakan "koridor risiko batu antariksa" untuk mengetahui wilayah yang terdampak asteroid ini.
Dengan menggunakan peta koridor risiko, asteroid 2024 YR4 diperkirakan akan bertabrakan di sebuah jalur yang membentang dari Amerika Selatan bagian utara, melintasi Samudra Pasifik, Asia selatan, Laut Arab, dan Afrika. Lokasi tepatnya tabrakan asteroid bergantung pada rotasi bumi.
Namun, Rankin mengatakan, beberapa negara yang kemungkinan menjadi sasaran adalah Ethiopia, Sudan, Bangladesh, India, dan Pakistan. Kemudian Ekuador, Kolombia, Venezuela, dan Nigeria juga disebut berpotensi terdampak.
Ukuran asteroid dapat memengaruhi dampaknya terhadap obyek yang ditabrak. Jika asteroid 2024 YR4 berukuran maksimal, ledakannya berdampak hingga 50 km dari titik tabrakan.
Selain itu, potensi kerusakan biasanya muncul karena kecepatan asteroid yang sangat tinggi, sekitar 17 km/detik saat memasuki atmosfer bumi.
(Tifani)
Advertisement
