Ternyata Gemar Membaca Buku Bikin Panjang Umur

Rata-rata, individu yang gemar membaca buku hidup dua tahun lebih lama dibandingkan mereka yang sama sekali tidak suka baca buku.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 07 Agu 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2016, 18:00 WIB
Ini 15 Alasan Kenapa Wanita Suka Pria yang Hobi Baca
Coba deh kamu tengok 15 pria yang tengah membaca buku ini, dijamin pasti langsung naksir.

Liputan6.com, Jakarta Anda gemar membaca buku? Anda beruntung! Menurut studi terbaru, membaca buku bisa membuat panjang umur.

Kesimpulan tersebut didapat setelah para ilmuwan mempelajari data 3.635 orang berusia di atas 50 tahun dalam sebuah studi kesehatan yang menjawab pertanyaan seputar kegiatan membaca.

Peneliti membagi partisipan ke dalam tiga kelompok: mereka yang tidak membaca buku, mereka yang membaca buku hingga 3,5 jam per minggu, dan mereka yang membaca buku lebih dari 3,5 jam dalam seminggu.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Social Science & Medicine ini menemukan bahwa mereka yang hobi membaca buku sebagian besar terdiri dari wanita, berpendidikan dan berpenghasilan tinggi. Peneliti juga mempelajari faktor lainnya seperti usia, ras, laporan kesehatan, depresi, status pekerjaan, serta status pernikahan mereka.

Bila dibandingkan dengan individu yang tidak suka membaca buku, mereka yang gemar membaca hingga 3,5 jam per minggu 17 persen cenderung lebih panjang umur hingga lebih dari 12 tahun. Sedangkan individu yang lebih banyak membaca buku, 23 persen memiliki usia harapan hidup yang jauh lebih besar.

Rata-rata, mereka yang gemar membaca buku hidup dua tahun lebih lama dibandingkan mereka yang sama sekali tidak suka baca buku, seperti dilansir dari laman Nytimes, Minggu (7/8/2016).

Bagaimana dengan individu yang membaca koran atau hanya sesekali membaca buku? Kegiatan tersebut juga memiliki keterkaitan yang serupa namun lebih lemah.

"Orang yang setidaknya membaca buku selama setengah jam sehari mendapatkan manfaat bertahan hidup secara signifikan dibandingkan mereka yang tidak membaca," ujar penulis senior, Becca R. Levy, profesor epidemiology di Yale University.

"Manfaat survival itu akan tetap bertahan meski telah disesuaikan dengan kekayaan, tingkat pendidikan, kemampuan kognitif, serta banyak variabel lainnya," tambah Levy.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya