Kenali Gejala Perdarahan di Otak

Tekanan darah tinggi adalah penyebab paling umum dari perdarahan di otak.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 09 Agu 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2016, 06:00 WIB
Perdarahan otak
Perdarahan intraserebral (ICH) adalah ketika darah tiba-tiba menerobos ke jaringan otak, dan menyebabkan kerusakan pada otak.

Liputan6.com, Jakarta Perdarahan intraserebral (ICH) adalah ketika darah tiba-tiba menerobos ke jaringan otak, dan menyebabkan kerusakan pada otak. Tekanan darah tinggi adalah penyebab paling umum dari ICH. Penyebab umum lain abnormal pada orang muda adalah terbentuk pembuluh darah di otak.

Penyebab lainnya antara lain, karena cedera kepala atau trauma aneurisma, otak pecah (titik lemah dalam pembuluh darah yang semburan), arteriovenous malformation (pengelompokan pembuluh darah cacat di otak yang mengganggu aliran darah normal), penggunaan pengencer darah, perdarahan tumor, penggunaan kokain (dapat menyebabkan hipertensi berat dan menyebabkan perdarahan), Serta gangguan perdarahan (misalnya, hemofilia, anemia sel sabit).

Siapa pun bisa mengalami perdarahan intraserebral. Dan risiko akan meningkat dengan bertambahnya usia. Menurut Clinic Mayfield, pria berisiko lebih tinggi daripada wanita, seperti orang setengah baya keturunan Jepang atau Afrika-Amerika.

Untuk itu waspadai beberapa gejala ICH seperti yang dilansir laman Healthline, Selasa (9/8/2016), seperti; kelemahan mendadak, kesemutan, atau kelumpuhan di wajah, lengan, atau kaki, terutama jika terjadi hanya pada satu sisi tubuh tiba-tiba sakit kepala parah.

Selain itu, kesulitan menelan, satu atau dua mata kehilangan keseimbangan dan koordinasi, bermasalah dengan kemampuan bahasa baik membaca, menulis, bicara mailing pemahaman juga menjadi gejala ICH.

Waspadai juga mual, muntah, mengantuk, lesu, kehilangan kesadaran, kebingungan, dan delirium. Semua gejala ini muncul secara tiba-tiba.

Penumpukan darah menempatkan tekanan pada otak dan mengganggu pasokan oksigen. Hal ini bisa dengan cepat menyebabkan kerusakan pada otak dan saraf.

Pengobatan umumnya melibatkan operasi untuk meringankan tekanan dari akumulasi darah dan memperbaiki pembuluh darah yang rusak. Sedangkan jangka panjang tergantung pada lokasi perdarahan dan jumlah kerusakan. Perawatan mungkin termasuk fisik, ucapan, dan terapi okupasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya