Keutamaan Augmented Reality Bagi Tenaga Kesehatan

Teknologi yang mulai dikembangkan sejak 1990-an saat ini sudah semakin banyak digunakan dalam perawatan kesehatan.

oleh Gina Melani diperbarui 15 Agu 2016, 06:00 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2016, 06:00 WIB
AR Furnitur
Augmented Reality Furnitur mudahkan Anda mendekorasi ruangan memulai

Liputan6.com, Jakarta Pokemon Go yang sedang digandrungi masyarakat menjadi salah satu contoh keberhasilan dari augmented reality (teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata)-di mana grafis dan suara, dan kadang-kadang bau dan sentuhan, yang ditumpangkan pada gambar nyata (bedakan dengan virtual reality yang penggunanya merasa masuk ke dalam dunia maya). Namun tidak hanya gim yang berhasil menggunakan sistem ini, tenaga kesehatan pun sudah menggunakannya.

Teknologi yang mulai dikembangkan sejak 1990-an saat ini sudah semakin banyak digunakan dalam kesehatan yang dilakukan dokter dan perawat agar lebih cepat, aman, dan efektif dalam melakukan perawatan. Seperti dalam membuat pembuluh darah yang sulit kini menjadi lebih mudah dilihat.

Pembuluh darah di bawah kulit memang sulit untuk ditemukan. Kini menjadi mudah dengan peningkatan visualisasi vena-teknik yang menggunakan cahaya infrared untuk memetakan pembuluh darah yang tersembunyi, dan menampilkan mereka di permukaan kulit.

Satu perangkat genggam yang digunakan oleh NHS adalah AccuVein, yang diaplikasikan pada kulit untuk menggambarkan pembuluh darah di daerah itu.

Sekitar 81 persen dari dokter mengungkapkan alat tersebut dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk memasukkan kanula (tabung tipis untuk mengelola obat-obatan), menurut sebuah studi dalam Journal of Infusion Nursing 2014. Keutamaan lain dari augmented reality adalah dalam meningkatkan penglihatan.

Visor khusus yang disebut Spesifikasi Cerdas ini dibuat oleh perusahaan start-up dari Oxford University, visor ini dapat membuat garis stensil sekitar wajah untuk membuat gambar lebih jelas.

Hal ini juga memungkinkan pengguna untuk memperbesar atau membekukan gambar. Harapannya adalah bahwa hal itu akan membantu orang mengenali wajah dan menghindari rintangan di jalan mereka.

Sebagian dari sebuah penelitian di Inggris, OxSight, dipinjamkan prototipe untuk 300 orang dengan kondisi mata seperti yang berkaitan dengan usia degenerasi makula (kerusakan pada retina di belakang mata) dan glaukoma (di mana tekanan di mata merusak saraf optik) selama empat minggu. Produk ini mulai dijual awal tahun depan.

Keutamaan lainnya dari augmented reality yaitu untuk perkembangan pelatihan medis. Selama bertahun-tahun, dokter dan perawat telah berlatih dan mempelajari anatomi dengan bantuan manekin. Sekarang dosen di Sheffield Hallam University membuat boneka ini lebih realistis dengan melapiskan video dari pasien (diperankan oleh aktor) di atas dummy. Dengan memegang komputer tablet lebih manekin, peserta pelatihan akan mengaktifkan video dari 'pasien' berbicara.

Teknologi ini sedang digunakan dalam kurikulum keperawatan dan kebidanan universitas, memberikan pelatihan berbagai skenario untuk menguji keterampilan komunikasi mereka dan kemampuan untuk menunjukkan empati. Hal ini dikatakan lebih hemat biaya dan konsisten daripada menggunakan aktor secara pribadi. Teknologi ini juga digunakan untuk melatih dan membantu ahli bedah selama operasi.

Para peneliti di Universitas Purdue dan Indiana University School of Medicine di AS telah mengembangkan sistem untuk Telementoring dengan Augmented Reality (STAR), sebuah cara baru yang memungkinkan ahli bedah spesialis jarak jauh memberikan petunjuk medis untuk dokter yang melakukan operasi. Sebelumnya 'telementoring' perangkat yang dibutuhkan ahli bedah untuk melihat jauh dari pasien ke layar, terpisah untuk instruksi dari 'mentor' mereka.

Dengan sistem baru, layar transparan ditempatkan di depan meja operasi, sementara dari suatu tempat, mentor menarik garis ke layar, yang menunjukkan keberadaan sayatan harus dibuat. Dalam perkembangan yang sama dari University of Alabama, mentor dapat memperindah proyeksi tangan bedah mereka, sehingga mereka dapat meniru gerakan ahli.

Ide ini awalnya dikembangkan untuk Google Glass (komputer dapat dipakai dengan layar kepala-mount optik). "Ini bisa meningkatkan angka garis hidup karena kemampuan untuk memanggil teman untuk bantuan," kata Dr.Brent Ponce, seorang spesialis ortopedi.

Sementara itu, peneliti AS telah melihat manfaat menggunakan Google Glass yaitu sebagai pengingat pasien untuk minum obat mereka, dengan menampilkan pengingat di depan mata mereka. Augmented reality juga dapat membantu merehabilitasi pasien stroke dengan pincang.

Dalam uji coba di salah satu klinik di Swiss, pasien stroke akan menggunakan treadmill khusus dimana postur tubuh yang seharusnya akan diproyeksikan ke sabuk. Pasien akan beradaptasi sesuai gambar, dan mempercepat pemulihan.

Bahkan Pokemon Go pun memiliki manfaat bagi kesehatan. Dengan bergerak mencari makhluk virtual, penggunanya akan menurunkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Gim ini terinspirasi karena banyak orang yang mengeluh terlalu lama berdiam diri di depan layar hp.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya