Liputan6.com, Jakarta Menjawab tantangan pasien diabetes yang setiap hari khawatir akan jarum suntik insulin, peneliti belum lama ini mengembangkan pil insulin bernama Cholestosome. Peneliti dari Niagara University ini membuat pil untuk diabetesi dengan teknologi canggih yang telah lolos uji coba klinis fase II ORMD-0801.
Pemimpin peneliti Mary McCourt, mengatakan, cholestosome merupakan partikel berbasis lipid yang mampu mengantarkan insulin ke tempat yang dibutuhkan.
"Tantangan terbesar memasukkan insulin melalui mulut karena protein seperti insulin tidak cocok untuk perut yang bermasalah seperti asam lambung," katanya, seperti dikutip Ibitimes, Sabtu (26/8/2016).
Advertisement
Untuk mengantisipasinya, peneliti menggunakan lapisan polimer--pelindung insulin untuk melindungi protein insulin. Para peneliti menggunakan ester lipid sederhana untuk membuat vesikula dengan molekul obat agar obat tahan terhadap serangan asam lambung.Â
"Setelah Cholestosome mencapai usus, tubuh akan mengenalinya sebagai sesuatu yang harus diserap. Vesikula melewati usus ke dalam aliran darah, dan sel-sel mengambilnya dan kemudian insulin dilepaskan. Pengujian pada hewan menunjukkan formulasi Cholestosomes sarat dengan insulin bioavailabilty tinggi," ujarnya.
Para peneliti akan mempresentasikan temuan ini pada pertemuan nasional American Chemical Society di Philadelphia.
Secara terpisah, perusahaan farmasi Oramed  mengumumkan keberhasilannya dalam uji coba insulin untuk mengurangi glukosa darah di malam hari serta berencana akan melakukan uji coba skala besar Tahap III.