Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Awas, Keseringan Seks di Usia Tua Bahaya bagi Pria

Studi ungkap pria lanjut usia yang terlalu sering melakukan seks dua kali lebih rentan terhadap risiko masalah kardiovaskular.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 08 Sep 2016, 20:30 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2016, 20:30 WIB
Pria, Cek Performa Seks di Ranjang Dengan Alat Ini
Rencananya, SexFit ini akan dijual pada musim semi 2015. Kita tunggu saja!

Liputan6.com, Jakarta Para ahli di Amerika telah menemukan bahwa seks secara intens dapat mengurangi risiko jantung pada wanita. Bahkan hubungan seks seminggu sekali atau lebih, dipercaya dua kali lipat terhindar dari risiko jantung--dibandingkan mereka yang tidak aktif secara seksual.

Sayangnya hal ini tidak terjadi pada pria. Apa penyebabnya?

Para ilmuwan dari Michigan State University, menemukan bahwa wanita yang berhubungan seks secara rutin 47 persen berkemungkinan lebih kecil terhadap tekanan darah tinggi dan serangan jantung. Sementara seks pria lansia sebanyak seminggu sekali justru berisiko hampir dua kali lebih mungkin mengalami gangguan kardiovaskular, seperti serangan jantung dan angina.

"Hal ini terjadi karena pria lansia memiliki lebih banyak kesulitan dalam mencapai orgasme, akibat kesulitan mencapai titik klimaks yang menyebabkan kelelahan dan stres. Yang berimbas pada sistem kardiovaskular mereka," kata Dr Hui Liu, associate professor of sociology dari Michigan State University.

Dalam jurnal Sexual Behaviours and Social Relationships, Liu menjelaskan bahwa dukungan emosional menjadi hal yang penting bagi pria untuk mencapai klimaks mereka. Hal tersebut dapat mengurangi stres yang berhubungan kuat dalam menjaga kesehatan jantung pria lansia.

Menurut Liu, penggunaan viagra atau suplemen lainnya dapat meningkatkan fungsi seksual. Namun untuk lebih aman, Liu menyarankan agar pria berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan solusi terbaik dalam menjalankan aktivitas seks dan terhindar dari masalah kardiovaskular. Dikutip dari Daily Mail, Kamis (8/9/2016).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya