Begini Cara Agar Bayi Terhindar dari Alergi Makanan

Jumlah bayi dan anak-anal yang tumbuh menjadi alergi terhadap makanan meningkat selama beberapa tahun terakhir.

oleh Tassa Marita FitradayantiAdanti Pradita diperbarui 03 Okt 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2016, 19:00 WIB
bayi makan
Alergi makanan telah dua kali lipat terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Namun bukti menunjukkan bahwa memberi makan anak-anak kacang dan telur sejak dini, dapat mengurangi risiko tersebut. (foto: parents)

Liputan6.com, Jakarta Jumlah anak-anak yang menderita alergi makanan meningkat dua kali lipat selama beberapa tahun terakhir ini. Namun bukti menunjukkan bahwa memberi makan anak-anak kacang dan telur sejak dini, dapat mengurangi risiko tersebut.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA), menemukan fakta bahwa, ketika seorang bayi mengonsumsi makanan tertentu seperti telur dan kacang-kacangan di usia dini, alergi terhadap makanan tersebut tidak terlalu berkembang atau justru membuatnya lebih kebal terhadap jenis makanan tersebut dibandingkan bayi yang baru mencoba makanan tersebut di kemudian hari.

Ini adalah pemikiran yang relatif baru, karena belum lama ini pada tahun 2000, American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa makanan yang bisa membuat alergi, tidak diberikan pada bayi sampai ia berusia setidaknya satu tahun atau lebih.

Namun JAMA menunjukkan bahwa pada dekade berikutnya, ternyata tingkat alergi makanan pada anak-anak menjadi meningkat di Amerika Serikat.

Saran tersebut pun akhirnya diubah, dan bukti terbaru telah menunjukkan bahwa memperkenalkan bayi sejak dini, sebenarnya lebih baik untuk mencegahnya dari potensi terserang alergi makanan. Demikian informasi seperti dilansir dari Time, Senin (3/10/2016).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya