Jadikan Madu Cara Alami Melawan Bakteri

Salah satu jenis madu dari Selandia Baru, mungkin dapat mengalahkan bakteri yang muncul di tubuh, studi baru menemukan.

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 05 Okt 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2016, 08:00 WIB
Madu
Ilustrasi Foto Madu (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu jenis madu dari Selandia Baru, madu manuka mungkin dapat mengalahkan bakteri jahat di tubuh, studi baru menemukan. Jika terbukti efektif, maka madu tersebut dapat berpotensi menurunkan risiko infeksi pada orang-orang yang menggunakan perangkat medis seperti kateter.

Madu memang telah digunakan sebagai obat alami dan telah terbukti mengandung efek anti bakteri dan anti inflamasi selama berabad-abad.

Dalam studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Pathology, peneliti melihat apakah madu ini juga bisa mencegah bakteri. Hal ini karena perangkat medis yang dimasukkan ke tubuh seseorang seperti kateter, dapat mengembangkan biofilm, yaitu lapisan bakteri yang dapat menempel pada permukaannya dan dapat menyebabkan komplikasi kesehatan seperti infeksi saluran kemih.

Untuk menilai potensi madu manuka yang mungkin bisa menurunkan risiko tersebut, para peneliti menguji efeknya pada dua jenis bakteri yang umumnya muncul dari penggunaan kateter, seperti Escherichia coli (E.coli) dan Proteus mirabilis.

Para peneliti kemudian mengencerkan madu ke dalam beberapa tingkat keenceran, dan menguji kemampuannya untuk membasmi penumpukan bateri di sebuah piring plastik dalam laboratorium mereka.

"Madu tersebut dapat menghambat kemampuan bakteri tersebut untuk berkembang menjadi biofilm, bahkan pada tingkat konsentrasi terendah," tulis peneliti, seperti dilasir Time, Rabu (4/10/2016).

Yang menarik, para peneliti tidak menemukan adanya risiko kekebalan bakteri saat individu diberikan madu mengingat bakteri secara alami dapat menjadi resisten terhadap penggunaan antibiotik

Namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah madu dapat bekerja untuk mencegah penumpukan bakteri di dalam tubuh.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya