Liputan6.com, Jakarta Ibu Nora tidak suka makan ikan, ternyata sang anak Lala (3) juga tidak suka makan ikan. Jika ada ikan di piring, jangankan disentuh, dilihat saja tidak oleh Lala. Lalu benarkah kebiasaan picky eater atau pilih-pilih makanan bisa menurun?
Menurut psikolog anak Rini Hildayani, ada dua faktor yang menyebabkan perilaku anak yakni faktor lingkungan dan keturunan. Namun terkait picky eater pada anak, Rini mengungkapkan faktor lingkungan lebih besar pengaruhnya dibandingkan keturunan.
Baca Juga
"Bisa faktor keturunan, tapi lebih besar faktor lingkungan karena tidak ada model mencontohkan kebiasaan makanan tersebut kepada anak," kata Rini dalam acara Nestlé Healthy Kids – International Chefs Day 2016 di Jakarta ditulis Jumat (21/10/2016).
Advertisement
Bila ibu tak suka ikan, tentu anak tersebut di rumahnya tak pernah ada menu ikan. Lidah anak pun jadi merasa asing dengan makanan yang berasal dari laut seperti diungkapkan Rini dalam Nestlé Healthy Kids – International Chefs Day 2016 di Jakarta ditulis Jumat (21/10/2016).
Selain itu, kebiasaan anak pilih-pilih makan terjadi saat sudah sekolah. Interaksinya dengan teman-teman membuatnya berkenalan dengan masakan enak yang jarang ia temui di rumah. "Biasanya ini yang membuat anak yang tadinya makan aneka makanan jadi picky eater," tambah Rini.