Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan pasangan terlampau fokus pada perangkaian proses acara penikahan mereka sampai akhirnya lupa pentingnya makna, rasa, pengalaman dan gestur saat melamar yang membuatnya semakin jatuh cinta akan satu sama lain.
Lupakan acara akad serta resepsi nikah sesaat dan fokuslah pada tiga hal unik sekaligus simbolik proses pelamaran di bawah ini.
Gestur romantis pria berlutut melamar wanita
Pose di mana sang pria menekukan satu lutut di hadapan sang wanita telah menjadi tradisi mendarah daging melamar pernikahan di seluruh dunia. Melansir Huffington Post, Rabu (30/11/2016), gaya menekukkan satu lutut ini pasalnya melambangkan ketulusan, rasa hormat dan juga mempermudah si pria untuk memasangkan cincin di salah satu jari istimewa wanita yang begitu simbolik.
Tradisi unik melamar Barat vs Timur
Seperti dimuat laman Live Science, cara melamar pernikahan di negara beradat budaya Timur berbeda dengan yang umumnya ditunjukan oleh pasangan di negara Barat. Di Indonesia, melamar merupakan suatu prosesi penting dalam tahapan menuju acara akad dan resepsi pernikahan resmi.
Ini merupakan salah satu cerminan budaya Timur yang memang terlihat jauh berbeda dengan yang di Barat karena prosesi ini mengharuskan pasangan untuk memberitahu pihak keluarga terlebih dahulu. Memang terkesan kurang seru lantaran tak ada efek kejut dari pria yang tiba-tiba bertekuk lutut dan kemungkinan jawaban yang 50/50, tetapi setidaknya Anda berdua tahu bahwa jawabannya adalah ‘ya’ dan perasaan bahagia bukan lagi hal yang harus dipertaruhkan.
Advertisement
Perasaan hingga cincin
mRasa bahagia tiada banding dilamar vs melamar
Perasaan bahagia sudah menjadi hal yang mutlak bagi kedua pasangan karena melamar pernikahan dianggap sakral dan tidak bisa dilakukan atau dinikmati setiap tahunnya seperti hari ulang tahun. Melamar pasangan, baik dilakukan dari sisi pria atau pun wanita, pasalnya membuahkan perasaan gugup tak tertolongkan awalnya.
Advertisement
Terlebih, jantung berdetak tiada henti dengan frekuensinya kian meningkat, kening berkeringat, lalu kata-kata diucapkan dengan terbata-bata dan daya ingat pun tiba-tiba menurun. Selain itu rasa mual di perut juga menjadi lebih dominan. Uniknya, setiap pelamar merasakan semua ini sekaligus rasa bahagia.
Sementara mereka yang dilamar, baik wanita atau pun pria, umumnya merasakan kepuasan batin yang begitu tinggi lantaran merasa dicintai, dipedulikan, dihormati, dimanjakan dan disayangi oleh pasangannya yang telah berbaik hati menawarkan posisi permanen di sisinya.
Bagi mereka yang dilamar, perasaan cenderung negatif seperti mual atau lainnya yang dirasakan pelamar kemungkinan besar tidak dialami dan lebih memungkinkannya untuk merasakan kebahagiaan dua kali lipat lebih banyak. Demikian informasi yang dimuat situs, Cosmopolitan.
Makna simbolik melamar lebih dari sekedar cincin
Meski cincin sangatlah penting keberadaannya saat melamar lantaran menyimbolkan pengikatan cinta dan dua hati yang terpadu, namun hasil penelitian berupa survei yang dipublikasikan dalam jurnal DDB Life Style Study menemukan fakta bahwa, hanya 27 persen wanita yang mengharuskan pasangannya menyodorkan cincin dengan kilauan memukau saat melamar.
Ini membuktikan, kebanyakan wanita sebetulnya tidak mempermasalahkan ada atau tidaknya, sanggup atau tidaknya sang pria membeli sebuah cincin. Menurut mayoritas wanita, yang terpenting adalah komitmennya menikah.