Kepribadian Kita di Usia 14 Akan Beda Jauh Ketika Umur 77 Tahun

Studi mengungkap kepribadian kita bisa berubah secara signifikan antara saat remaja dengan tua. Benarkah demikian?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 22 Feb 2017, 12:40 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2017, 12:40 WIB
Kepribadian seseorang bisa berubah signifikan. (Foto: Daily Mail)
Kepribadian seseorang bisa berubah signifikan. (Foto: Daily Mail)

Liputan6.com, Jakarta Saat reuni, sering kita menemukan seseorang yang saat sekolah memiliki kepribadian aneh lalu berubah menjadi memesona saat tua. Rupanya hal tersebut adalah normal. Studi mengungkap kepribadian kita bisa berubah secara signifikan antara saat remaja dengan tua.

Menurut studi jangka panjang selama lebih dari 50 tahun ini, peneliti mencari tahu tentang stabilitas enam kepribadian seseorang yakni kepercayaan diri, ketekunan, kestabilan suasana hati, hati nuranin, originalitas, dan keinginan untuk menjadi yang terbaik.

"Hasil riset menunjukkan tidak ada karakter yang stabil secara signifikan dari enam karakter di atas," kata peneliti asal University of Edinburgh, Inggris seperti mengutip Daily Mail, Rabu (22/2/2017).

Menurut studi yang melibatkan 1.208 orang ini, pada saat remaja sebagian besar partisipan memiliki kepribadian yang kurang teliti, impulsif, mudah murung dan tersinggung. Lalu, remaja juga cenderung senang bergaul, bertualang. Namun saat tua hal itu berubah.

Saat para partisipan berusia 77 tahun dilakukan penelitian kembali, hasilnya terjadi perubahan kepribadian dibandingkan saat remaja. Orang tua menjadi seseorang yang memiliki karakter lebih mampu menerima diri sendiri dan menjalani hari-hari seperti air mengalir.

Namun peneliti mengatakan bahwa studi ini hanya melibatkan partisipan dalam jumlah sedikit. Sehingga tidak bisa digeneralisasikan. Selain peneliti juga menyadari bahwa ada banyak perbedaan yang menjadi alasan kepribadian seseorang itu berbeda antara saat remaja dan tua.

"Perbedaan kepribadian saat muda dan tua ini terjadi karena dipengaruhi banyak hal dalam hidupnya," kata salah satu peneliti, Wendy Johnson.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya