Liputan6.com, Jakarta Berjalan mundur adalah salah satu cara paling efektif membuat tidak hanya tubuh saja, namun juga otak menjadi lebih sehat. Tidak sulit, lebih seru dan menantang untuk dilakukan, dua manfaat kesehatan untuk fisik dan otak bisa dirasakan secara bersamaan.
Seperti dimuat laman Live Science, Senin (13/3/2017), berjalan mundur baik untuk kesehatan otak lantaran tergolong sebagai kegiatan neurobik. Kegiatan neurobik pasalnya memicu tumbuhnya koneksi saraf baru di dalam otak.
Ini dikarenakan berjalan mundur melibatkan penggunaan lebih dari satu indera, lalu membutuhkan konsentrasi banyak dan membuat seluruh jaringan dalam otak serta otot bekerja sepenuhnya.
Semua jaringan dalam tubuh pasalnya jadi terbangun karena harus selalu siap menghadapi rintangan yang tidak bisa dilihat oleh mata ketika berjalan mundur. Bisa saja ada batu yang memungkinkan kita tersandung atau orang lain.
Karena tidak bisa sepenuhnya mengandalkan indera penglihatan, indera pendengaran pun fungsinya secara otomatis ditingkatkan oleh otak untuk membantu tubuh mendeteksi rintangan yang ada ketika jalan mundur.
Namun indera penglihatan kita tetap bermain peran yang kuat yaitu melalui penglihatan periferal. Penglihatan periferal adalah penglihatan pada bagian sisi atau tepi. Ini membuat kita lebih fokus pada hal-hal di sekeliling kita daripada yang ada di depan mata. Berjalan mundur meningkatkan fungsi penglihatan periferal kita secara signifikan.
Keseimbangan tubuh juga lebih terjamin ketika berjalan mundur karena kita akan berupaya keras memastikan tubuh tidak jatuh, tersandung, membelok keluar jalur dan sebagainya.
Lalu, bagaimana dengan kesehatan fisik? Apa yang membuat berjalan mundur lebih spesial dibandingkan jalan normal?
Berjalan mundur membakar lemak seperlima lebih banyak dibandingkan berjalan normal ke depan. Lalu, berjalan mundur juga bisa membantu mempercepat proses pemulihan pada lutut atau sendi pergelangan kaki hingga pangkal paha yang sebelumnya cedera atau baru saja dioperasi.
Kemudian, berjalan mundur mampu meningkatkan detak jantung dari tingkat normal para atlet yaitu 106 bpm menjadi 156 bpm. Ini akan membuat sesi berjalan kita lebih efektif dan lebih banyak membuang keringat.
Sehatkan Tubuh dan Otak Sekaligus dengan Berjalan Mundur
Siapa sangka, berjalan mundur ternyata membakar lebih banyak lemak dan membuat fungsi kognitif otak lebih produktif.
diperbarui 13 Mar 2017, 17:30 WIBDiterbitkan 13 Mar 2017, 17:30 WIB
Siapa sangka, berjalan mundur ternyata membakar lebih banyak lemak dan membuat fungsi kognitif otak lebih produktif.... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menteri Hukum: Berkas Ekstradisi Paulus Tannos Rampung Pekan Depan
Umi Pipik Sampaikan Pesan Menyentuh untuk Abidzar di Premiere 'A BUSINESS PROPOSAL'
Sholat Niatnya Mendapat Surga Apakah Termasuk Ikhlas, Apa Diterima? Simak UAH
Cara Menurunkan Gula Darah yang Mencapai 500, Lakukan Langkah Ini Segera
Mensesneg Pastikan Retret Kepala Daerah Pakai APBN, Bukan Uang Pribadi Prabowo
Potret Fuji di Pernikahan Frans Faisal Jadi Sorotan, Terdapat Detail yang Bikin Netizen Terharu
Jangan Remehkan Genangan Air, Simak Dulu Tipsnya sebelum Melibas dengan Aman
Venezuela Bebaskan 6 Warga AS Usai Pertemuan Maduro dan Utusan Trump
Top 3: Dolar AS Mendadak ke Rp 8.170 di Google Finance, Ini Tanggapan Bank Indonesia
Inilah 5 Makanan di Sekitar Kita yang Bisa Turunkan Kolesterol
Prediksi Liga Inggris Arsenal vs Manchester City: Tensi Panas di Emirates Stadium
Gitaris Sepultura Masih Berharap Adik Kakak Igor dan Max Cavalera Ikut Reuni dalam Konser Penutup Tur Mereka