Hobi Menahan BAB, Ketahui Efeknya pada Tubuh

Beberapa keadaan kadang membuat orang jadi terpaksa menahan BAB. Inilah yang terjadi pada tubuh ketika Anda melakukannya.

oleh Nilam Suri diperbarui 13 Apr 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2017, 06:00 WIB
BAB
Beberapa keadaan kadang membuat orang jadi terpaksa menahan BAB. Inilah yang terjadi pada tubuh ketika Anda melakukannya.

Liputan6.com, Jakarta Semua orang pasti buang air besar. Namun sayangnya, terpaksa harus buang air besar di beberapa tempat memang terasa canggung--atau jorok--sehingga terkadang Anda terpaksa menahan BAB.

Sayangnya, menahan BAB tidak hanya bikin tak nyaman, namun juga mengganggu kesehatan. Nikel Sonpal, MD, asisten profesor klinis di Tuoro College of Osteopathic Medicine di New York menjabarkan, apa yang terjadi pada tubuh saat Anda berusaha menahan BAB. Melansir Prevention, Kamis (13/4/2017)

1. Saat harus buang air besar

"Ketika tinja sampai ke rektum, hal ini akan mengirimkan sinyal kalau Anda harus ke kamar mandi dan buang air," ujar Sonpal. Walaupun jadwal masing-masing orang berbeda, biasanya hal ini terjadi setelah makan atau minum kopi di pagi hari. Kafein bisa berlaku sebagai stimulan usus yang membuat Anda harus segera ke toilet.

2. Setelah dua jam

"Sangat sulit untuk menahan tinja tetap di dalam. Anda harus mengencangkan otot-otot di rektum," lanjut Sonpal. "Pada beberapa jam pertama, Anda akan merasakan tekanan pada bagian abdominal. beberapa orang menyebutnya sebagai kram abdominal, sedangkan beberapa orang lagi jadi semakin merasa ingin BAB."

Dengan kata lain, menahan BAB adalah cara cepat membuat Anda merasa kembung, dan perut terasa bengkak dan penuh yang tak bisa hilang.

3. Setelah 6 jam

"Tubuh Anda akhirnya akan mulai mempengaruhi BAB," kata Sonpal, ini bukan hal baik. Pada titik ini, dia menambahkan, Anda bisa jadi kehilangan keinginan untuk BAB, tapi bukan karena tinja Anda hilang. Melainkan karena Anda jadi konstipasi.

4. Setelah 12 jam

"Semakin lama tinja disimpan, kotoran Anda akan jadi semakin keras," ujar Sonpal. Pada titik ini, Ana bisa akan mulai menyadari perut yang membuncit--tekanannya makin besar sampai-sampai Anda tidak bisa membuat perut rata sekeras apapun Anda mencoba.

Seiring dengan tinja yang jadi semakin keras di usus besar, Anda juga meningkatkan risiko harus menghabiskan waktu yang menyakitkan di toilet, ujar Sonpal. Anda bisa harus mengejan keras, berdarahh, dan bahkan mungkin menangis saking sakitnya.

5. Jika terus ditahan

"Saya tidak pernah mendengar ada orang yang meninggal karena menahan BAB, tapi pada orang dewasa, menahan BAB secara sengaja akan berujung pada kondisi dimana tinja jadi sekeras batu," kata Sonpal.

Jika tinja sudah jadi sangat keras, Anda mungkin akan memerlukan laksatif atau bahkan pengeluaran secara manual. Intinya? "Segeralah ke toilet ketika tubuh mengirimkan sinyal," ujar Sonpal.

Jika Anda tidak bisa langsung ke toilet, prioritaskan hal itu secepat mungkin begitu ada kesempatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya