Liputan6.com, Jakarta Pria yang tengah dekat dengan Anda memang tampan dan menyenangkan, tapi mengapa isi obrolan selalu seputar dirinya? Apakah si dia narsis?
Menurut Mayo Clinic, individu dengan Narcisstic Personality Disorder (NPD) kerap memonopoli pembicaraan, meremehkan atau menganggap rendah oranglain, selalu menuntut hak, dan memaksa mendapat yang terbaik dalam semua hal. Gangguan narsistik cenderung lebih banyak dialami pria ketimbang wanita, dengan spektrum yang berbeda-beda pada tiap individu, mulai dari sedang hingga ekstrem.
Baca Juga
Mengencani individu narsis bisa sangat menantang menurut psikiater narsistik Gail Saltz, MD. Bahkan bisa berujung pada penganiayaan verbal, mengutip laman Health.com.
Advertisement
Berikut tanda-tanda calon pasangan atau pasangan baru Anda memiliki gangguan narsistik dan berdampak pada hubungan menurut Ben Michaelis, Ph.D, seperti mengutip Today, Minggu (16/4/2017).
1. Dia akan menghujani Anda dengan perhatian pada awalnya, lalu bersikap kadang hangat, kadang dingin.
Pada awalnya, individu narsistik akan selalu memuji Anda. Tapi seiring dengan berlalunya waktu, ketika dia telah merasa "memiliki" Anda, semuanya akan berbalik. Dia menuntut untuk selalu didahulukan. Kebutuhan emosional Anda serta lainnya akan jarang terpenuhi. Dia bahkan mungkin saja merendahkan Anda agar merasa dirinya lebih baik. Singkatnya, Anda akan merasa dipuja, kemudian tak dihargai.
2. Dia akan cepat mengontrol hubungan.
Individu dengan gangguan narsis umumnya sangat mendominasi dan mengontrol pasangan.
3. Dia gagal merespons kebutuhan emosional Anda.
Pasangan dengan gangguan narsistik memiliki empati yang sedikit terhadap orang lain, termasuk Anda. Dia mungkin tak akan merespon kebutuhan emosional Anda, seperti keinginan untuk mendapat perhatian. Bila hal ini terus berulang, ada baiknya untuk mengkaji ulang hubungan.
4. Dia akan bermain-main dengan pikiran Anda.
Salah satu teknik yang kerap dilakukan individu narsis adalah membuat seseorang mempertanyakan dirinya sendiri atau manipulatif. Ini akan membuat mereka merasa berkuasa dan Anda selalu mempertanyakan hal-hal yang telah Anda lakukan.
Michaelis mengatakan, "Seorang narsisis kemungkinan akan mengubah perilaku mereka untuk sementara waktu dan menjadi pasangan yang ideal menurut Anda. Tapi kemudian mereka akan kembali pada perilaku aslinya ketika merasa orang tersebut tak akan meninggalkan mereka."
Hanya karena individu dengan gangguan narsistik memiliki sedikit sekali empati, bukan berarti mereka tak punya perasaan. Bila dia merasa telah melakukan kesalahan, atau orang lain tak percaya pada mereka, mereka akan mencoba berbagai strategi untuk menghindari kehilangan.
Menjalin hubungan dengan individu narsis melelahkan. Bahkan mengencani individu narsis bisa sangat menantang menurut psikiater narsistik Gail Saltz, MD. Bahkan tak jarang berujung pada penganiayaan verbal, mengutip laman Health. Namun, perlu diingat bahwa tak semua invididu narsis memiliki kadar kenarsisan yang sama. Mereka dengan kadar narsis rendah masih bisa menahan diri dan membahagiakan pasangan.