Apakah Aman Makan Kacang Kedelai Selama Kehamilan?

Kacang kedelai, aman atau tidak dimakan ibu selama kehamilan?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Apr 2017, 07:36 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2017, 07:36 WIB
Kedelai
Aman atau tidak, selama kehamilan, ibu makan kacang kedelai?

Liputan6.com, Jakarta Kacang kedelai termasuk sumber protein rendah lemak. Tapi beberapa ahli memperingatkan, terlalu banyak makan kacang kedelai dapat membahayakan kesehatan dan perkembangan janin saat Anda hamil.

Hal ini dikarenakan kacang kedelai mengandung isoflavon (zat fitoestrogen atau bahan kimia yang meniru hormon estrogen).  Di sisi lain, kacang-kacangan merupakan sumber protein rendah lemak yang hebat.

Selain kaya protein yang berkualitas tinggi, kacang kedelai juga mengandung mineral folat, besi, kalsium, maupun zinc. Kedelai juga tinggi serat dan sumber asam lemak omega-3.

Sesuai dilansir dari laman Fit & Pregnancy, Kamis (20/4/2017), banyak ibu hamil yang masih tidak yakin, apakah makan banyak kacang kedelai terbilang aman.

Menurut Brandon Horn, profesor profesor kedokteran bagian reproduksi di Yo-San University of Traditional Chinese Medicine di Los Angeles, Amerika Serikat, menjelaskan, kacang kedelai mengandung asam fitat, zat tumbuhan alami yang mengikat mineral, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

Anda juga perlu memerhatikan, mengonsumsi kacang kedelai dapat menyebabkan pubertas dini, siklus haid tidak teratur, dan masalah kesuburan pada anak perempuan.

Kejadian cacat lahir juga bisa terjadi pada anak laki-laki. Penelitian pada hewan sudah menunjukkan hal tersebut dan berefek serupa pada manusia.

Selama kehamilan, masih aman untuk makan satu sampai dua porsi kedelai tiap hari. Beberapa ahli merekomendasikan, Anda mengonsumsi produk fermentasi dari kedelai fermentasi, seperti tempe, bukan susu kedelai dan tahu. Fermentasi membantu menetralisir asam fitat dalam kedelai, yang membuat nutrisi lebih mudah diserap tubuh.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya