Ditemukan Gen Untuk Obati Rabun Jauh

Peneliti menemukan gen untuk mengobati penyakit rabun jauh pada mata

oleh Liputan6 diperbarui 14 Sep 2010, 06:48 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2010, 06:48 WIB
100914brabun-jauh.jpg
Liputan6.com, Washington: Miopia (rabun jauh) adalah gangguan mata yang paling umum di dunia. Miopia terjadi ketika titik fokus dari suatu gambar jatuh hanya tertangkap secara singkat oleh retina di belakang mata. Hal ini menyebabkan jarak penglihatan kabur.

Para ilmuwan di Fakultas Kedokteran, Universitas Duke, Amerika Serikat, menemukan sebuah gen yang berhubungan dengan miopia pada orang Kaukasia dari berbagai daerah, termasuk Belanda, Inggris dan Australia. Seringkali penemuan gen masih berarti bahwa bertahun-tahun bisa berlalu sebelum perawatan telah tersedia. Namun, terapi gen sudah bekerja dengan baik dalam beberapa kondisi mata, dan mungkin kondisi miopia yang baik untuk perbaikan gen.

Peneliti menemukan beberapa ejaan berbeda dari kode DNA dekat gen RASGRF1 yang memiliki hubungan kuat dengan fokus pada kesalahan penglihatan. Temuan ini divalidasi dalam enam kelompok dewasa lainnya di Kaukasia dengan total 13.414 subjek. Ketika para ilmuwan meneliti tikus yang kehilangan gen penglihatan, tikus ini menunjukkan perubahan lensa mata mereka. Secara biologis hal ini meyakinkan. RASGRF1 menyediakan mekanisme molekuler untuk mengetahui  pencegahan paling umum dalam gangguan penglihatan. (Xinhua/ARI)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya