Seperti Apakah Insomnia Kronis?

Insomnia menjadi kronis jika terus dibiarkan.

oleh Umi Septia diperbarui 12 Jul 2017, 20:30 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2017, 20:30 WIB
20160303-Ilustrasi Insomnia-iStockphoto
Ilustrasi Insomnia atau Susah Tidur (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kondisi sulit tidur atau dikenal dengan sebutan insomnia bisa mengganggu kesehatan pengidapnya.

Seseorang yang memiliki kesibukan yang padat, tapi mengalami insomnia, akan terganggu kesehatannya karena kurang istirahat. Insomnia juga kerap membuat individu jadi kurang fokus mengerjakan tugas sehari-hari akibat mengantuk di siang hari.

Dilansir dari laman The health site, Rabu (12/7/2017), insomnia terdiri dari dua tipe, yaitu insomnia jangka pendek (insomnia akut) dan insomnia jangka panjang (insomnia kronis).

Insomnia jangka pendek atau sementara dapat disebabkan oleh stres. Insomnia jenis ini biasanya berlangsung selama 2-3 minggu. Jika insomnia terus berulang maka disebut insomnia intermiten. Adapun insomnia kronis adalah kondisi serius karena berlangsung lebih dari sebulan.

Insomnia dapat disebabkan oleh dua hal. Pertama, terjadi karena Anda menderita kondisi kesehatan, penyakit jiwa atau faktor eksternal seperti penyalahgunaan obat terlarang atau terpapar zat tertentu. Kedua, bukan karena faktor lingkungan maupun psikologis.

Apabila seseorang mengalami insomnia kronis lebih baik berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui apakah penyebab insomnia dan mencari solusinya. 

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya