Liputan6.com, Jakarta Apakah Anda sering mengalami kesulitan untuk tidur atau insomnia di malam hari? Di mana salah satunya merasakan sensasi tidak nyaman di sekitar kaki atau sulit sekali dijelaskan.
Jika iya, bisa jadi Anda mengalami kondisi restless legs syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah, yang merupakan gangguan tidur dan gerakan. RLS, yang juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom, dapat menyebabkan gejala yang terkadang sulit dijelaskan. Kaki mungkin terasa sakit di malam hari, dan tubuh sering kali terasa tidak nyaman saat mencoba tidur.
Advertisement
Baca Juga
Melansir dari Health, Jumat (17/1/2025), gejala RLS biasanya meliputi sensasi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman, seperti nyeri atau merayap di kaki. Orang sering kali merasakan dorongan yang tak tertahankan untuk menggerakkan atau menggoyangkan kaki, yang memengaruhi tidur.
Advertisement
Lalu apakah RLS bisa membahayakan kesehatan penderitanya? Jika penasaran, baca terus untuk mempelajari lebih lanjut tentang gejala restless legs syndrome, pemicu, dan lainnya.
Kondisi Restless Legs Syndrome
Bagi para penderitanya, Anda mungkin merasakan sensasi tidak nyaman, seperti merayap, gatal, tertarik, atau berdenyut di area kaki. Beberapa sensasi ini mungkin tampak seperti memengaruhi kulit Anda, tetapi sebenarnya tidak. Selain itu, perasaan tersebut dapat terjadi pada salah satu atau kedua kaki.
Beberapa orang mungkin tidak merasakan sensasi ini. Lengan atau bagian tubuh lainnya terkadang dapat terpengaruh selain kaki.
Tanda-tanda Restless Legs Syndrome
Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya, gejala restless legs syndrome sering mempengaruhi Anda saat tidur. Alhasil membuat tidur menjadi tidak nyenyak karena adanya keinginan atau rasa tidak nyaman di sekitar kaki atau area lainnya.Â
Untuk itu, Anda perlu mengetahui beberapa tanda RLS yang mungkin tidak disadari, yaitu:
1. Dorongan kuat untuk menggerakkan kaki
Salah satu gejala khas RLS adalah dorongan kuat untuk menggerakkan kaki. Dorongan ini biasanya muncul bersamaan dengan sensasi tidak nyaman yang Anda rasakan di kaki.
2. Gejala dimulai atau memburuk saat istirahat
Dorongan untuk bergerak sering kali dimulai atau memburuk selama periode istirahat atau tidak beraktivitas, seperti berbaring atau duduk. Semakin lama Anda beristirahat, semakin besar kemungkinan Anda akan mengalami gejala.
3. Menggerakkan kaki dapat memperbaiki gejala
Anda mungkin merasa bahwa hanya berjalan, melakukan peregangan, atau gerakan lain yang dapat meredakan sensasi tidak nyaman. Bergerak dapat meredakan sebagian atau seluruh ketidaknyamanan. Perasaan ini dapat hilang segera setelah memulai aktivitas fisik apa pun. Kelegaan juga cenderung bertahan selama Anda bergerak.
Penelitian telah menemukan bahwa olahraga merupakan pengobatan yang efektif untuk gangguan tidur, termasuk RLS. Diperlukan lebih banyak penelitian tentang efek aktivitas fisik terhadap gejala RLS.
Advertisement
4. Gejala memburuk di malam hari
Gejala Anda mungkin bukan RLS jika tidak memburuk di malam hari karena ini merupakan salah satu kriteria diagnostik.
Beberapa orang dengan RLS juga dapat mengalami gejala siang hari yang parah. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2015 mencatat bahwa sepertiga orang dengan RLS mengalami gejala yang dimulai pada dini hari dan memburuk seiring berjalannya hari.
5. Tidak ada hal lain yang menyebabkan gejala
Persyaratan terakhir untuk diagnosis RLS adalah tidak ada kondisi medis atau perilaku lain yang menyebabkan gejala Anda. Masalah kesehatan ini dapat mencakup kram kaki atau kebiasaan mengetukkan kaki.
Orang mungkin salah mengartikan RLS dengan kram kaki di malam hari, yang menyebabkan gerakan otot yang menyakitkan. Sebaliknya, RLS biasanya menyebabkan perasaan merayap, merangkak, dan kesemutan.
Â
Faktor Risiko dan Pemicu Restless Legs Syndrome
Beberapa orang memiliki risiko tinggi terkena RLS. Orang dewasa yang lebih tua dan wanita lebih mungkin mengalami RLS daripada yang lain.
Faktor risiko lainnya meliputi:
- Anemia, atau kekurangan sel darah merah yang kaya oksigen
- Penyakit ginjal kronis atau Chronic kidney disease (CKD)
- Diabetes
- Kekurangan zat besi, magnesium, atau asam folat
- Multiple sclerosis (MS), yang memengaruhi sistem saraf pusat
- Penyakit parkinson, atau gangguan gerakan yang menyebabkan tremor
- Peripheral neuropathy (kerusakan saraf)
- Kehamilan
- Penghentian penggunaan obat penenang
Pemicu RLS meliputi penggunaan alkohol, kafein, dan nikotin. Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan RLS, seperti lithium, beta-blockers, dan antidepresan.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Temui penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami gejala RLS dan merasa tidak nyaman. Anda sebaiknya menghubungi penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami gangguan tidur dan gejala RLS semakin parah.
Advertisement